Astronom: Mungkin ini Supernova Terkuat yang Pernah Ada

By , Senin, 18 Januari 2016 | 16:00 WIB

Sebuah tim astronom internasional mungkin sudah menemukan supernova terbesar dan paling terang yang pernah ada.

Ledakan itu menghasilkan 570 miliar kali lebih terang dari matahari dan 20 kali terang dari semua bintang di galaksi bima sakti apabila dikombinasikan, menurut pernyataan dari The Ohio State University yang memimpin penelitian tersebut. Para ilmuan hingga kini masih berusaha untuk mendefinisikan kekuatannya.

"Kemungkinan ini adalah supernova paling kuat yang pernah dilihat oleh siapapun," kata Krzysztof Stanek seorang astronom di Ohio State yang dikutip dari The Los Angeles Times.Tim astronom merilis penemuan mereka pekan ini di dalam Journal Science. Ledakan dan awan gas menghasilkan sesuatu yang disebut ASASSN-15lh. Supernova adalah fenomena langka dan melibatkan ledakan sebagian materi dalam bintang yang dramatis. Supernova bisa sangat terang dalam waktu yang singkat dan biasanya melepaskan sejumlah besar energi.

Ledakan supernova ini menciptakan bola gas panas besar yang dipelajari oleh para astronom melalui teleskop di seluruh dunia, kata Ohio State. Fenomena langka ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena berjarak 3.8 miliar tahun cahaya dari bumi. Di tengah bola gas terlihat sebuah benda berukuran 10 mil yang masih belum terdefinisikan oleh para astronom.

"Jawaban yang jujur pada point ini ialah kami tidak tahu apa yang menjadi sumber kekuatan ASASSN-15lh," kata Subo DOng, penulis utama dari Science Paper, menurut Ohio Stare. Ia adalah Youth Qianren Research Professor of Astronomy di Kavli Institute fot Astronomy and Astrophysics di Peking University.Todd Thompson, Professor of Astronomy di Ohio State, mengatakan bahwa objek yang berada di tengah kemungkinan adalah sebuah bintang langka yang disebut milisecond magnetar, yang menghasilkan supernova , berputar cepat, padat dengan bintang dan medan magnet yang kuat.

Mungkinkah Supermassive Black Hole ?"Untuk mendapatkan kecerahan , magnetar harus berputar sebanyak 1,000 kali per detik dan mengubah rotasi energi tersebut menjadi cahaya yang mendekati 100% efisiensi. " kata Thompson, menurut Ohio State Press release. "ini mungkin menjadi satu-satunya contoh ekstrim dari magnetas yang ilmuwan yakini mungkin terjadi."

"Jika tidak ada magnetar, mungkin kegiatan nuklir yang tidak biasa terjadi di sekitar 'super massive black hole," kata Ohio State.