Sebuah teknologi menjanjikan akhir dari kebutaan dengan meniru fungsi retina mata manusia. Bagaimana jika kebutaan bisa diobati semudah menyalakan lampu? Itulah yang sedang diusahakan lewat sebuah penelitian oleh tim dokter di Oxford Eye Hospital, Inggris.
Mereka berusaha mengembalikan pengelihatan kepada tunanetra dengan memakai teknologi “bionik”. Caranya adalah dengan menanam chip analog di bagian belakang bola mata.
Sebagaimana dirangkum Nextren dari Geek, Kamis (14/1/2015) chip ini berfungsi menangkap cahaya lalu meneruskan sinyalnya ke otak, mirip peran retina mata. Chip tersebut dipasangkan dengan mikroprosesor pengolah data yang ditanam di kulit di balik telinga.
Prosesorlah yang mengirimkan sinyal listrik hasil tangkapanchip ke syaraf optik untuk dibaca oleh otak menjadi bentuk visual. Teknologi ini bisa digunakan untuk penyandang tunanetra yang menderita kerusakan retina karena penyakit.
Sebanyak 26 pasien tunanetra subyek penelitian yang dipasangi alat chip dan mikroprosesor mengalami kemajuan signifikan dalam hal pengelihatan. Dari yang tadinya tak bisa melihat, sebanyak 80 persen mampu membedakan terang-gelap, sementara 54 persen mampu mengidentifikasi bentuk benda-benda.
Pengguna chip bisa meningkatkan kontras dan mengatur frekuensi untuk memperjelas gambar yang ditangkap. Memang, teknologi ini masih harus dikembangkan lebih jauh. Resolusi gambar yang ditangkap oleh chip pun kurang dari 1 megapixel. Tapi bukan tak mungkin nantinya ia bisa memberikan pengelihatan kepada tunanetra.