Tradisi Merawat Lansia di Kamerun Perlahan Menghilang

By , Minggu, 17 Januari 2016 | 12:00 WIB

Perubahan sosial menyebabkan orang-orang Kamerun mempertimbangkan pembangunan pusat perawatan lebih banyak untuk orang tua, karena saat ini lebih sedikit orang mematuhi tradisi merawat orang tua.

Ndula Pascaline perwakilan dari Bethanie Viacam Yaounde, pusat perawatan orang tua (Lansia). Sebenarnya ini merupakan hal tabu di Kamerun untuk orang-orang menempatkan orang tua mereka di pusat perawatan, tapi sekarang, karena kurangnya dana atau ketidaktertarikan, banyak orang yang mengabaikan tradisi itu.

Pascaline mengatakan banyak pemuda pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, mereka berpikir  bahwa tidak ada pilihan lain yang tersisa selain meninggalkan orang tua mereka di rumah, di desa atau di pusat-pusat perawatan.

Dia mengatakan kelompok lain lansia yang sering ditinggalkan adalah mereka yang dituduh mempraktekkan ilmu sihir.

Kebutuhan orang tua

Sebuah studi pada tahun 2013 oleh Komisi Ekonomi Afrika Tengah dan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menemukan bahwa, hanya 10 persen dari orang-orang Kamerun yang memiliki rencana asuransi sosial untuk membantu merawat mereka di usia tua.

Richard Ndi Tantoh, direktur organisasi nonpemerintah Layanan Ekumenis untuk Perdamaian, sekaligus pemimpin penelitian ini. Dia mengatakan sangat penting bagi pemerintah untuk mengurus kebutuhan orang tua.

"Kami akan melibatkan para pemangku kepentingan dengan penelitian ini, sehingga mereka melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan orang tua di seluruh Afrika. Sehingga setidaknya kita harus mulai untuk merenungkan bagaimana kita bisa membuat sebuah sistem yang dapat merehabilitasi orang tua,"kata Tantoh. "Mereka adalah orang-orang yang menghabiskan hidup mereka bekerja untuk membangun sebuah negara, dan saya tidak berpikir itu baik bagi negara untuk meninggalkan mereka ketika mereka berada di usia tua."

Namun, beberapa orang tua mengatakan mereka ditinggalkan oleh anggota keluarga, ketika mereka mulai menyerah pada masalah kesehatan.

Ngah Gisselle, 72, telah berada di pusat Bethanie Viacam Yaounde selama empat tahun. Ia mengatakan jika dirinya telah ditinggalkan oleh keluarga dan dua anak yang menurut tradisi budaya, seharusnya merawatnya. Gisselle mengatakan orang asing semacam membawanya ke pusat perawatan, ketika ia mulai menderita infeksi jantung kronis.