Akankah Robot-robot Ini Mencuri Pekerjaan Kita?

By , Minggu, 24 Januari 2016 | 10:00 WIB

Para ahli memperingatkan bahwa pekerjaan terampil akan segera tergeser karena munculnya robot-robot yang diciptakan dengan kecerdasan buatan yang dapat menggeser posisi manusia dari pekerjaan atau keahliannya sendiri.

Sejauh ini, Robot sudah menggantikan beberapa tenaga kerja manual, melakukan tugas sehari-hari dan semakin intensif. Namun, seiring kemajuan teknologi, mesin cerdas ini akan diciptakan agar mampu melakukan profesi yang lebih terampil. Robot cenderung akan menguasai sebesar 45% pekerjaan manufaktur pada tahun 2025 mendatang dibandingkan hanya 10% pada saat ini, menurut sebuah penelitian dari Bank of America. Dan munculnya robot-robot cerdas yang sudah ada hanya dapat mempercepat proses tersebut seperti jumlah perangkat yang akan terhubung dengan internet sebanyak 50 miliar pada tahun 2020 nanti.

Pada tahun yang sama, hampir setengah dari seluruh pekerjaan di Amerika Serikat sangat berisiko tinggi tergeser oleh robot-robot cerdas ini, menurut para ahli dari Oxford University . Pekerjaan yang sebelumnya dianggap aman, sekarang dianggap berisiko tergantikan oleh robot termasuk analisis data dan bankir.

Sebagai robot mereka lebih mudah untuk digunakan, dengan fitur pembelajaran mesin, serta suara dan pengenalan wajah, mesin-mesin cerdas ini akan menjadi alternatif yang lebih layak dalam pekerjaan ketika mengharuskan para pekerja berurusan dengan pelanggan.Negara-negara yang dapat mengadopsi teknologi baru akan membutuhkan dorongan biaya yang besar dengan biaya untuk tenaga kerja lebih rendah dan produktivitas yang lebih tinggi. Dalam hal ini,

Jepang sudah memimpin jalan. Sudah ada sekitar 1,520 robot per 10.000 karyawan di pabrik mobil Jepang, dibandingkan dengan hanya sebanyak 66 robot per 10.000 di seluruh dunia. Tidak ingin terkalahkan, CIna saat ini sudah menjadi negara pembeli robot terbesar untuk dua tahun terakhir ini dan menempati permintaan global sebanyak 25%.

Revolusi yang akan datang secara dramatis bisa mengubah ekonomi global, dan meningkatkan ketidaksetaraan. Hal tersebut karena sebagian besar pekerjaan diatur dengan biaya yang lebih sedikit, dengan keterampilan menengah, ekonom telah memperingatkan.Tentu saja, ini bukan pertama kalinya teknologi secara radikal telah mengubah tenaga kerja. Bisakah Anda bayangkan kehilangan pekerjaan Anda untuk robot?

Berikut adalah beberapa contoh dari pekerjaan yang paling berisiko: Staf Administrasi, pekerja manual, pekerjaan pengolahan data.Bank of America memperkirakan bahwa ada risiko 90% atau lebih untuk menggeser para pekerja menjadi robot: Pemandu wisata, tukang roti, tukang daging, teknisi farmasi, agen penjualan asuransi, penjual ritel, pemungut pajak, telemarketer, akuntan dan juru tulis.

Di ujung lain dari spektrum adalah profesi seperti dokter, psikolog dan rohaniwan. Pekerjaan yang membutuhkan empati, intuisi dan banyak interaksi sosial yang paling mungkin terancam oleh teknologi. Mereka termasuk pekerja jiwa kesehatan, pekerja sosial, polisi dan detektif, guru dan seniman.