Ular Roadkill Spesies Terbaru Ular Berbisa Tinggi

By , Senin, 19 September 2016 | 17:00 WIB

Ditemukan potongan ular roadkill yang sudah terkelupas di sisi jalan gunung yang berada di selatan Kyrgyztan menyebabkan sebuah penemuan spesies terbaru ular berbisa.

Meskipun keadaan ular mati dan terlau hancur untuk diambil kesimpulan yang tegas, seorang herpetologis Philipp Wagner mengatakan, "Ular yang pertamakali kami temukan ialah ular roadkill dengan bentuk yang sangat-sangat datar, jadi kami tidak bisa mengidentifikasinya, tapi ular kedua yang kami temukan masih hidup," kata Wagner, dari Bavarian State Collection of Zoology di Munich.

Penemua ini di luar dugaan, sejak reptil ini pada umumnya memiliki masa-masa yang sulit ketika hidup di lingkungan gunung yang berada di ketinggian 9.800 kaki atau (3.000 meter), kata Wagner.

"Hanya ada sekitar selusin spesies reptil ini yang diketahui," tambahnya. "Masa ketika hewan ini dapat berkembang biak hanya sekitar tiga atau empat bula dalam setahun. Kami menemukan ular ini setelah kami mendapatkan salju pertama, pada September lalu (2015)."

Ular ini memiliki dua buah 'pit' organ sensor panas yang ada di kepala mereka untuk mendeteksi mangsa . Ular ini juga merupakan kelompok ular berbisa yang mencakup ular derik dan copperheads, ular berbisa dapat hidup di berbagai habitat, mulai dari gurun tropis dan hutan hujan di lereng gunung yang memiliki tinggi lebih dari 13.000 kaki (4.000 meter).

"Mereka tidak mencari ular itu pada malam hari," ketika ular tersebut aktif, kata Vogel . "Ular-ular ini bergerak pada malam hari, dan mereka menemukan ular ini pada siang hari."

Wagner mengatakan bahwa ukuran ular yan relatif kecil sekitar 20 inci (50 cm) memungkinkan makhluk berdarah dingin untuk memanaskan suhu tubuh lebih cepat.Ular dengan tebal dan panjang tidak akan mendapatkan suhu tubuh yang cukup untuk bertahan hidup di ketinggian.

Gernot Vogel, seorang herpetologis independen yang berasal dari Heiderlberg, Jerman,  mengatakan bahwa jalan di daerah tersebut berbatu, tidak di aspal sehingga para ular ini harus menemukan tempat yag lebih hangat. Vogel menduga bahwa tim ekpedisi mengumpulkan lebih banyak spesies roadkill karena penemuan ular berbisa ini adalah nokturnal, sama seperti ular beludak lainnya. "Mereka tidak mencari ular itu pada malam hari," ketika ular tersebut aktif, kata Vogel . "Ular-ular ini bergerak pada malam hari, dan mereka menemukan ular ini pada siang hari."

Vogel sudah menjelaskan delapan spesies ular berbisa terbaru, namun spesies seperti ini juga memilki kaitan erat di seluruh dataran tinggi kering di Asia Tengah, Rusia, Cina dan Mongolia."Tidak banyak peneliti yang berada di daerah tersebut," kata Vogel. "Dan tentunya pasti akan ada lebih banyak spesies yang ditemukan"