Bunga Pertama Tumbuh di Luar Angkasa

By , Rabu, 20 Januari 2016 | 08:00 WIB

Astronaut berhasil menumbuhkan bunga zinnia (bunga kertas) di Stasiun Luar Angkasa Internasional . Itu telah menjadi misi astronaut di ISS selama hampir dua tahun, dimana mereka mencoba untuk membudidayakan tanaman pangan di tempat dengan gravitasi mikro. 

Setelah beberapa kali gagal, tampaknya kali ini upaya tim membuahkan hasil. Tanaman bunga zinnia akhirnya mekar di luar angkasa. Zinnia merupakan bunga berwarna cerah, tahan lama dan juga dapat dimakan.

Astronaut Amerika Serikat, Scott Kelly, memposting foto bunga berwarna oranye tersebut di akun Twitternya, @StationCDRKelly: “First ever flower grown in space makes its debut! #SpaceFlower #zinnia #YearInSpace”.

Ini bukan kali pertama tanaman tumbuh di luar angkasa. Tim ISS menginstall sistem tanaman sayuran stasiun luar angkasa di pertengahan 2014 dan telah menumbuhkan selada romaine merah.

Sayuran itu tumbuh secara aeroponik, yaitu dalam lingkungan udara atau kabut tanpa tanah. NASA mengatakan, tanaman aeroponik membutuhkan jauh lebih sedikit air dan pupuk, tidak memerlukan pestisida, jauh lebih rentan terhadap penyakit dan tumbuh hingga tiga kali lebih cepat dari tanaman yang ditanam di tanah.

Namun, ada beberapa orang yang berpendapat bahwa bunga matahari sebenarnya merupakan bunga pertama yang tumbuh di luar angkasa.

Pada tahun 2012, astronaut Don Pettit sukses menumbuhkan Zucchini (sejenis labu), bunga matahari dan brokoli di dalam plastik zip-lock di ISS sebagai eksperimen sains personal. Pettit mendokumentasikan rekan-rekannya dalam sebuah blog NASA yang disebut “Diary of Space Zucchini”.

Namun, keberhasilan ini hanyalah awal. "Saya berharap keberhasilan proyek Veggie ini sebagai langkah pertama dalam produksi pangan yang akan memungkinkan astronaut di stasiun luar angkasa untuk menikmati makanan segar dan sebagai pengetahuan penjelajahan kita di luar orbit rendah Bumi,” kata Brian Onate, yang membantu membangun sistem pertumbuhan tanaman sebelum dibawa ke luar angkasa.

Proyek Veggie juga menghasilkan informasi penting untuk misi Mars, menurut Alexandra Whitmire dari Human Research Program NASA. Misalnya, memahami jadwal penyiraman di gravitasi mikro dan mengetahui apa yang harus dilakukan jika ada pertumbuhan jamur atau tantangan lainnya dalam kondisi ekstrim.

Ia menambahkan bahwa menumbuhkan tanaman di luar angkasa juga memiliki manfaat psikologi bagi astronaut, terutama dalam memerangi perasaan terisolasi dan kesepian.

“Meskipun tidak semua anggota awak dapat menikmati merawat tanaman, bagi kebanyakan, memiliki opsi ini sangat bermanfaat,” ujar Whitmire.

“Penelitian dari lingkungan terisolasi dan terbatas, seperti stasiun Antartika, menunjukkan pentingnya tanaman dalam tempat terisolasi.”

NASA berharap Veggie akan menjadi fasilitas regular untuk astronaut ISS untuk menumbuhkan makanan segar di luar angkasa.