Teknologi yang Akan Melawan Kejahatan Satwa Liar

By , Rabu, 27 Januari 2016 | 14:30 WIB

Berawal dari sup tradisional kemudian menjadi hewan peliharaan terkeren hingga menjadi obat tradisional, produk satwa liar ilegal menjadi salah satu produk terbesar dalam pasar gelap di dunia. Memiliki harga hingga miliyaran dolar perdagangan gelap adalah dekade kehancuran konservasi dan merusak pembangunan ekonomi serta keamanan nasional di negara-negara dunia. Namun, teknologi-teknologi terbaru sedang dikembangkan setiap hari untuk memerangi perburuan dan perdagangan satwa liar.

Untuk mendorong inovasi, National Geography Society bekerjasama dengan Smithsonian Institution, US Agency for International Development dan TRAFFIC, sebuah organisasi yang memantau satwa liar, dalam program Wildlife Crime Tech Challenge. Kompetisi ini adalah sebuah kompetisi dengan mengumpulkan proposal yang berisi cara-cara terbaru untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memerangi kejahatan terhadap satwa liar.

"Penjualan satwa liar saat ini telah menjadi sebuah alat para pelaku kriminal yang terorganisir canggih untuk mendanai kejahatan lain semacam ini dan menyebabkan kekacauan,"kata Crawford Allan seorang direktur senior TRAFFIC dan yang menjadi salah satu juri di dalam kompetisi ini. "Kita perlu solusi terbaru dan sama-sama canggih untuk mengacaukan jaringan kriminal ini, mengekspos pejabat korup dan mengguncang para konsumen yang mendorong permintaan."

Lebih dari 300 orang pelamar dari seluruh dunia, didapatkan enam belas pemenang dan sudah diumumkan pada minggu lalu. Para pemenang memberikan solusi-solusi yang tidak jauh dari bagaimana cara mendeteksi rute transit dan penguatan teknologi forensik melalui aplikasi untuk membantu mengurangi permintaan konsumen dan mendorong pelapor untuk mengungkapkan sebuah tindak korupsi. Para pemenang mendapatkan uang tunai sebesar $10,000 dan bantuan untuk meningkatkan proyek-proyek mereka.

Berikut ini merupakan gambaran dari beberapa pemenang :

Fake sea turtle eggs : Kim Wiliams-Guilen, dari Amerika Tengah , akan memimpin sebuah proyek untuk mengidentifikasi rute telur penyu langka yang diambil. Mereka akan membuat sebuah telur penyu buatan dan akan ditanamkan di dalam sarang penyu laut sungguhan untuk memantau rute perdagangan ilegal ini.

Ponsel pintar dan pasar burung di Indonesia: sebuah aplikasi smartphone akan memudahkan para pengguna untuk mengumpulkan data dari pasar burung Indonesia, yang terkenal dapat dengan mudahnya melakukan transaksi jual beli burung langka dan terancam punah. Para pengguna akan berpura-pura mengirim pesan singkat, dan kemudian akan secara otomatis mendapatkan data tentang spesies, harga dan asalnya. Aplikasi in akan membantu pengumpulan data dan bahkan membantu para pengguna untk megidentifikasi spesies. Adam Miller dari Planet Indonesia akan memimpin proyek ini.

Electronic Nose untuk mengidentifikasi produk satwa liar: Sebuah tantangan besar untuk para penegak hukum adalah untuk mencari tahu apakah produk satwa liar ini diberikan secara legal atau ilegal dan hal tersebut membutuhkan analisis yang canggih untuk mengetahuinya. University of Technology Sydney milik Australia in akan mengembangkan sebuah hidung elektronik portabale yang digunakan untuk membaui dari mana produk satwa liar ini berasal.

Good Fish/Bad Fish: Ternyata ada sekitar 98 persen dari spesies ikan ditemukan di akuarium air asin tdak dapat dibesarkan di dalam penangkaran. Maksudnya, sebagian besar ikan yang berada di akuarium rumahan diambil dari terumbu karang di alam liar dengan menggunakan sianida. Sebuah aplikasi non profit dari For the Fishes akan memudahkan para konsumen untuk memudahkan mengidentifikasi spesies ikan mana yang telah dibesarkan di dalam penangkaran dan yang mana yang diambil dari alam liar.

Whistleblower rewards: Imbalan moneter adalah sebuah intensif yang baik untuk mendorong orang untuk bergabung dengan informasi dalam tindak korupsi dan aktivitas ilagal, tetapi tidak banyak oran yang tahun bahwa imbalan tersebut benar-benar ada atau bagaimana cara mengaksesnya. National Whitsleblower Center akan membuat sebuah sistem online yang tersedia di beberapa bahasa untuk membantu whistleblowers di seluruh dunia dapat mengakses rewards tersebut dan mengetahui hak-hak mereka.

Cari apa yang tersembunyi : Produk satwa liar sering sekali disembunyikan di dalam hukum, dokumentasi perdagangan, tetapi untuk menemukan mereka membutuhkan usaha yang keras. Terdapat terlalu banyak dokumen dan terlalu sedikit waktu untuk mengusut proses pengirimannya. Sebuah proyek dari New England Aquarium akan mendigitalkan faktur perdagangan satwa liar secara real time untuk melaporkan pemeriksaan spesies terhadap daftar satwa liar ilegal. Teknologi ini juga dapat menganalisa data pengiriman untuk mencari perbedaan antara kargo yang legal dan kargo yang sudah dilaporkan.