Air adalah sumber kehidupan, sejauh apapun sumber mata air, tetap akan dicari. Kondisi seperti itulah yang dialami warga Kelurahan Waborobo, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Sulitnya mendapat air bersih membuat mereka harus mencari air bersih hingga sejauh 15 kilometer dari tempat tinggalnya. Posisi Kelurahan Waborobo yang berada dataran tinggi ini belum mendapatkan akses aliran air bersih, karena pipa-pipa PDAM belum merambah daerah tersebut.
Vina (42), bersama tiga orang warga Kelurahan Waborobo lainnya terpaksa mengambil air bersih di Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio. Jarak kedua keluarahan sekitar 15 kilometer.
"Memang susah tapi mau bagaimana lagi sedangkan kami sangat butuh air. Kami tidak punya PDAM, yang ada air dari gunung, tapi airnya sangat sedikit sekali," kata Vina, Minggu (31/1/2016).
Vina membawa sekitar 10 jeriken ukuran 15 liter untuk menampung air yang mengalir dari aliran sebuah anak sungai. Ia menumpang mobil seorang warga Waborobo, yang juga mengambil air di tempat yang sama.
"Air ini buat mandi dan minum, tidak ada air sulit sekali. Ada sumur bor, tapi airnya sedikit sekali, satu jeriken ini, harus tunggu dua jam baru penuh, sementara warga banyak yang mengantre juga, sangat susah," tuturnya.
Air dari aliran anak sungai yang berada di Kelurahan Kaisabu Baru berada di pinggir jalan utama yang menghubungkan antara Kota Baubau dan Kabupaten Buton.
Selain Vina, seorang warga lain, Ali (45), membawa 20 jeriken untuk menampung air bersih yang akan diangkutnya menggunakan sebuah mobil pikap.
"Kami tidak punya PDAM di rumah, jadi kami mengambil air di sini. Daerah kami belum tersentuh PDAM, sampai sekarang," ucap Ali.
Ia menuturkan, warga Kelurahan Waborobo sangat membutuhkan air dan sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah.