Menyusui Kurangi Tingkat Kematian Bayi dan Resiko Kanker Payudara

By , Rabu, 3 Februari 2016 | 08:00 WIB

Hanya 1 dari 5 anak di negara-negara berpenghasilan tinggi mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) sampai 12 bulan, sementara hanya 1 dari 3 anak-anak di negara-negara rendah dan menengah yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.

 Akibatnya, jutaan anak-anak tak menerima manfaat penuh yang diberikan oleh ASI. Kesimpulan ini berasal dari analisis terbesar dan paling rinci untuk mengukur tingkat, tren, dan manfaat dari menyusui di seluruh dunia, yang diterbitkan di The Lancet.

(Baca juga: Mengabaikan Tangisan Anak dapat Sebabkan Kerusakan Otak)

Peningkatan pemberian ASI untuk bayi dan anak-anak bisa menyelamatkan lebih dari 800.000 nyawa anak-anak dalam satu tahun di seluruh dunia. Setara dengan 13 persen dari seluruh kematian anak usia di bawah dua tahun, dan mencegah 20.000 kematian akibat kanker payudara setiap tahun.

Para penulis studi mengatakan, menyusui merupakan salah satu langkah kesehatan preventif yang paling efektif untuk anak dan ibu di seluruh dunia. Sayangnya, saat ini menyusui telah diabaikan sebagai kebutuhan penting untuk kesehatan masyarakat.

(Baca juga: 5 Faktor yang Berpengaruh Dapatkan Bayi Kembar)

“Ada kesalahpahaman meluas bahwa menyusui dianggap hanya berhubungan dengan negara-negara miskin,” kata Cesar Victora, profesor dari Federal University of Pelotas di Brazil.

Penelitian menunjukkan bahwa menyusui tidak hanya memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi ibu dan anak, tetapi juga memiliki efek dramatis pada harapan hidup. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, misalnya, menyusui dapat mengurangi resiko kematian mendadap pada bayi lebih dari sepertiga, sementara di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, sekitar setengah dari semua kasus diare dan sepertiga kasus infeksi saluran pernafasan dapat dihindari dengan menyusui.

(Baca juga: 10 Kiat Tingkatkan Kecerdasan Bayi)

ASI juga dapat meningkatkan kecerdasan, melindungi terhadap obesitas dan diabetes pada anak di kemudian hari. Durasi menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara dan kanker ovarium pada Ibu.

Menurut Victora, terdapat pemahaman keilru yang menganggap bahwa ASI dapat digantikan dengan produk buatan tanpa konsekuensi yang merugikan. Keputusan untuk tidak menyusui memiliki efek negatif besar jangka panjang bagi kesehatan, nutrisi dan perkembangan anak, serta kesehatan Ibu.