Sebuah penelitian dari Universitas Leicester, Inggris, menghasilkan kesimpulan sementara, tanah dan lautan Planet Bumi akan terkubur oleh lapisan plastik hasil kegiatan manusia dalam setengah abad ke depan. Plastik juga diperkirakan akan menjadi "fosil" di masa depan.
Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam jurnal Anthropocene yang juga dikutip Sciencedaily.com edisi Rabu (27/1). Penelitian dilakukan sekelompok ilmuwan dari Departemen Geologi dan Fakultas Arkeologi dan Sejarah Kuno Universitas Leicester.
Guru Besar Paleobiologi Universitas Leicester Jan Zalasiewicz menggarisbawahi, "Plastik tidak terlalu dikenal oleh kakek-nenek kita ketika mereka masih kanak-kanak."
(Baca juga: Plastik di Lautan akan Lebih Banyak dari Jumlah Ikan pada Tahun 2050)
Namun, sekarang, dunia memasuki "abad plastik". Plastik ada di setiap kehidupan manusia, mulai dari pembungkus makanan, tempat air dan susu, pembungkus obat, hingga pakaian. Plastik juga ada di mana-mana, dari puncak gunung hingga dasar laut. Manusia memproduksi hampir 1 miliar ton plastik-yang terbuat dari polietilen, turunan minyak bumi-setiap tiga tahun.
"Plastik dapat terfosilisasi jauh-jauh hari ke depan. Dengan tren produksi itu, dalam setengah abad akan terbentuk lapisan plastik di bumi," ujar Zalasiewicz.
Penelitian itu mengingatkan bahwa produksi plastik berlebihan tersebut memberi dampak geologi yang serius ke depan karena plastik bersifat lembam dan sulit terurai. Hasilnya, plastik itu melapisi bumi dan menjadi bagian dari tanah dan sering berakhir di laut. Plastik itu dikonsumsi dan sekaligus membunuh plankton, ikan, dan burung-burung laut.
(Baca juga: Plastik Kini Mencemari Setiap Sudut Bumi)
Penelitian tentang plastik di burung laut sebelumnya dilakukan oleh peneliti Imperial College London yang diumumkan Agustus 2015. Para peneliti mendapati 60 persen dari burung- burung laut, seperti albatros, penguin, dan jenis burung laut lainnya, mengandung plastik di ususnya. Pada 2050, peneliti memprediksi 99 persen burung laut akan mengandung plastik di saluran pencernaannya.!break!
Salah satu peneliti, yaitu Colin Waters dari British Geological Survey, menjelaskan, manusia telah terbiasa hidup dengan plastik. Namun yang tidak terlihat oleh manusia adalah "manik-manik plastik" dari kosmetik, pasta gigi, atau serat-serat di baju terakumulasi secara cepat di dasar danau dan laut membentuk "rekaman geologis".
Peneliti dari Fakultas Arkeologi dan Sejarah Kuno Universitas Leicester, Matt Edgeworth, menambahkan, mungkin sekarang terlihat ganjil memikirkan plastik sebagai material arkeologis dan geologis karena masih baru, tetapi plastik secara cepat akan membuat lapisan di bumi. "Plastik akan menjadi penanda lapisan bumi," kata Edgeworth.
(Baca juga: Ada Garpu Plastik di Lubang Hidung Penyu Ini)
Penanda itu disebut anthropocene, yaitu penanda yang menunjukkan dominasi manusia di bumi yang mempunyai dampak global melalui plastik.