Presiden Jokowi Apresiasi Pendaki Perempuan Indonesia yang Gapai Puncak Aconcagua

By , Rabu, 3 Februari 2016 | 18:00 WIB

Presiden Joko Widodo mengapresiasi prestasi dua pendaki perempuan asal Indonesia yang telah berhasil mencapai puncak Gunung Aconcagua yang berketinggian 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Sabtu (30/1/2016) pukul 17.45 waktu setempat atau pukul 03.45 WIB, Minggu (31/1/2016) lalu.Pernyataan apresiasi tersebut diungkapkan Presiden Jokowi melalui laman resmi Facebook "Presiden Joko Widodo". "Sungguh membanggakan mendapatkan kabar dua putri Indonesia berhasil mengibarkan Merah Putih di Aconcagua, puncak tertinggi benua Amerika," tulis Jokowi dalam status Facebook yang diunggah pada sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (2/2/2016).Presiden menyebutkan nama Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari sebagai dua pendaki perempuan yang berhasil mencapai puncak Gunung Aconcagua.Jokowi menambahkan dua pendaki perempuan tersebut tergabung dalam dalam Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Katolik Parahyangan, Bandung."Untuk anggota tim lainnya, Dian Indah Carolina, yang harus turun karena kesehatan yang terganggu semoga segera pulih. Prestasi anak muda seperti ini membuat kita semua optimis mampu mencetak prestasi tertinggi di kancah dunia. Selamat ya," tutup mantan Wali Kota Solo itu.Ketua Tim Publikasi Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition, Alfons Yoshio saat dihubungi KompasTravel, Selasa (2/2/2016) mengatakan terkejut ketika membaca ungkapan apresiasi Presiden Jokowi terhadap keberhasilan tim ekspedisi. Ia menambahkan Fransiska dan Mathilda sampai malam pukul 00.00 WIB belum mengetahui pernyataan Jokowi tersebut."Pasti mereka bakal senang. Sementara ini dua teman-teman di sana belum tahu apresiasai Jokowi. Biasanya online jam 3-4 pagi," jelas Alfons.Adapun tim Mahitala Unpar sebenarnya berjumlah tiga orang. Namun, satu anggota lain yakni Dian Indah Carolina (20) diputuskan untuk tidak melanjutkan pendakian karena mengalami gangguan kesehatan dan diharuskan kembali ke camp 3 untuk memulihkan kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan summit attack. Sebelumnya, ketiga mahasiswi ini mencapai puncak Gunung Kilimanjaro (5.895m) pada 24 Mei 2015, puncak Gunung Elbrus (5.642m) pada 15 Mei 2015, dan Carstensz Pyramid (4.884m) pada 2014. Mahitala Unpar berhasil menempatkan empat pendaki puteranya sebagai tim Indonesia pertama di Tujuh Puncak Dunia pada 2012.

Gunung Aconcagua adalah gunung tertinggi di Benua Amerika Selatan yang terletak di Provinsi Mendoza, Argentina.Gunung Aconcagua terletak di jajaran Pegunungan Andes dan terkenal memiliki cuaca dingin yang ekstrem ditambah badai angin yang sangat berbahaya dan dikenal dengan sebutan el viento blanco.Pada tahun 1992, dua anggota organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) yang tergabung dalam Ekspedisi Puncak Tujuh Benua yakni Norman Edwin (37) dan Didiek Samsu (28) mengalami musibah ketika mendaki Gunung Aconcagua.Norman Edwin yang tercatat sebagai wartawan Kompas dan Didiek Syamsu sebagai wartawan Majalah Jakarta Jakarta tersebut meninggal saat mendaki gunung karena cuaca buruk.Pasca musibah itu pada tahun 1993, dua anggota Mapala UI yakni Ripto Mulyono dan Tantyo Bangun berhasil mencapai puncak Gunung Aconcagua. Catatan tersebut menorehkan Mapala UI sebagai tim Indonesia pertama yang menjejakkan kaki di puncak Aconcagua.