Kerang dan salmon adalah spesies yang paling rentan terhadap pemanasan air laut akibat perubahan iklim, menurut penelitian baru.
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Oceanic dan Atmospheric Administration Nasional (NOAA) dan diterbitkan dalam jurnal PLoS One, mengevaluasi bagaimana lebih dari 80 spesies akan menanggapi pemanasan cepat lingkungan mereka di perairan lepas pantai Timur Laut Amerika Serikat.
Spesies yang dapat mengkonsumsi berbagai macam mangsa dan bertahan hidup di banyak habitat yang berbeda cenderung kurang rentan terhadap pemanasan daripada rekan-rekan mereka terbatas pada satu area dan beberapa sumber rezeki.
Beberapa spesies, seperti ikan teri, ikan bass hitam dan tuna Spanyol, bahkan dapat mengambil manfaat dari perubahan iklim. Tapi spesies yang populasinya akan terpengaruh negatif—termasuk kerang, udang dan ikan putih—jauh lebih banyak daripada yang mendapat pengaruh positif.
Hasil penelitian menunjukkan 17% dari 82 spesies diperiksa akan mendapatkan keuntungan dari perubahan iklim, sementara 83% akan terluka atau tidak terpengaruh oleh pemanasan.
Penelitian yang dilakukan di perairan sepanjang Carolina Utara hingga ke Maine, adalah yang pertama dilakukan oleh NOAA untuk menilai seberapa rentan ikan di Amerika Serikat terhadap perubahan iklim.
Hasil penelitian ini memberikan sedikit indikasi tentang kapan populasi ikan akan mulai merasakan tekanan dari perubahan iklim.
Studi baru ini juga menunjukkan bagaimana praktek penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan dan perubahan lingkungan lainnya mengancam kelestarian ikan.