Brazil's nationwide street carnivals bisa menjadi salah satu penyebab yang mempercepat penyebaran global virus Zika, seorang ahli medis memperingatkan.
Kombinasi dari jumlah kerumunan besar dari masyarakat yang menggunakan pakaian dan sampah-sampah di jalanan yang akan dihasilkan dari perayaan yang dilakukan oleh seluruh warga Brasil akhir pekan ini memliki risiko yang tinggi.
Dr Sergio Cimerman, seorang ahli virus terkemuka di Brazil, juga mengingatkan bahwa karbaval itu akan menjadi tempat yang sangat menarik untuk para wisatawan, Ia juga mengatakan bahwa terdapat juga risiko para pengunjung yang terinfeksi oleh Zika dan membawanya ke negara asal mereka.
baca juga : Virus Zika Terdeteksi di Jambi
Ada risiko bagi seseorang yang terkontaminasi dan penyakin berkembang biak di seluruh dunia, kata Dr. Sergio Cimerman, pada Independen.Akan ada juga kemungkinan tertular yang lebih besar bagi mereka yang menggunakan pakaian minim dan lupa memakan obat nyamuk, menjadikan mereka lebih rentan terhadap gigitan nyamuk.
"Ada juga kemungkinan hujan menjadi salah satu penyebaran virus zika yang dikombinasikan dengan jumlah yang besar dari sampah-sampah di jalanan yang akan menyebabkan adanya genangan air dan mendoromh perkembangbiakan nyamuk."
Para pejabat kesehatan saat ini percaya bahwa sebanyak 100.000 orang telah terkena virus Zika di Recife, daerah yang memiliki jumlah tertinggi kasus virus Zika. Perayaan karnaval daerah di seluruh penjuru Brazil akan tetap berlangsung dan berjalan secara normal seperti yang direncanakan.
Dalam 4 bulan terakhir, pemerintah Brazil sudah mencatat sebanyak 4.000 kasus di Brazil yang menyebabkan kelahiran bayi dengan microcephaly .Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), wabah virus zika kemungkinan sudah menyebar hampir ke seluruh Amerika.
baca juga : Virus Zika Sudah Menyebar ke 27 Negara
Sebuah otoritas kesehatan di Brazil sudah mengkonfirmasi kasus penularan Zika juga ditemukan melalui transfusi darah dari pendonor yang telah terinfeksi oleh virus ini.
Departemen kesehatan di Campinas, sebuah kota industri yang berada di dekat Sao Paulo, kata seorang pasien rumah sakit yang memiliki luka tembak yang kemudian terinfeksi zika setelah mendapatkan beberapa tranfusi darah pada bulan April 2015. Hal tersebut dibuktikan setelah para pejabat kesehatan mengatakan bahwa salah satu orang yang mendonorkan darah sudah terinfeksi virus Zika.