4 Fakta Seputar Pilek

By , Sabtu, 6 Februari 2016 | 19:00 WIB

Survei yang dipublikasikan Universitas Brown, Peovidence, Rhode Island, AS, dalam laman resminya mengungkapkan, pilek (selesma) merupakan salah-satu penyakit yang tak terhindarkan. Diperkirakan, satu miliar kasus penyakit pilek dialami oleh warga AS setiap tahunnya. Orang dewasa rata-rata mengalami pilek dua hingga empat kali setiap tahunnya. Wanita yang berusia 20 hingga 30 tahun mengalami kemungkinan yang lebih besar karena interaksinya yang lebih intens dengan anak-anak. Sementara, anak-anak menjadi sasaran penyakit pilek yang paling rawan dengan rata-rata 6-10 kali setiap tahunnya. Berikut 4 fakta seputar pilek:

Butuh waktu 2x24 jam untuk terkena pilek

Umumnya masa inkubasi pilek adalah dua hari. Setelah melewati masa ini, gejala seperti bersin dan hidung meler akan muncul. Virus akan berkembang dengan sendirinya dalam sel yang berhubungan dengan hidung dan melakukan regenerasi dalam waktu delapan jam.

Pilek tidak menular dengan cepat

Ketika virus menempel di tubuh, butuh beberapa jam untuk mencapai hidung atau mata yang merupakan tempat virus dapat berkembang. Dr. Ron Eccles dari Cardiff Common Cold Centre, Inggris, mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang yang sehat berada di ruangan yang sama dengan penderita pilek ternyata infeksi tidak mudah terjadi.

Pilek sulit menular melalui ciuman

Dalam eksperimen laboratorium yang dilakukan saat seseorang yang menderita pilek mencium relawan yang sehat, hanya satu dari tiga belas yang tertular. Disebutkan, seseorang lebih mungkin tertular jika bersama pasangannya yang menderita pilek selama delapan jam.

Semakin tua, semakin kecil kemungkinan terkena pilek

Seiring bertambahnya usia, tubuh akan lebih sulit terkena pilek. Ini karena tubuh kita telah terbiasa dengan berbagai gangguan. Juga karena kontak dengan orang lain dan aktivitas bepergian sudah jarang dilakukan. Namun para ahli mengatakan pilek pada orang tua dapat berkembang menjadi infeksi bakteri yang berujung pada radang paru.