Perusahaan Biotech : Ada Dua Calon Vaksin untuk Zika

By , Senin, 8 Februari 2016 | 09:00 WIB

Di antara berita utama yang berisi kepanikan dan statistik yang mengkhawatirkan, akhirnya ada beberapa berita positif mengenai ledakan epidemi Zika. Sebuah perusahaan farmasi India telah mengklaim itu, mereka telah membuat kemajuan dengan mengembangkan dua kandidat vaksin untuk virus zika, yang sekarang dianggap sebagai masalah darurat kesehatan masyarakat global.

Dilansir Reuters, Bharat Biotech mengatakan vaksin telah dikerjakan sekitar satu tahun, sedikit lebih panjang dari wabah yang telah mengganggu Amerika Latin dan Karibia. Sementara patogen yang muncul ini, memang baru-baru saja mendapat perhatian di seluruh dunia, walau sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940-an. Saat itu belum vaksin belum masuk daftar prioritas tinggi, karena fakta bahwa infeksi masih pada tahap ringan atau tanpa gejala pada kebanyakan orang.

Tidak seperti usaha reaktif saat ini, Bharat mengatakan mulai bekerja pada sebuah tembakan imunisasi selama upaya untuk menciptakan vaksin untuk dua penyakit lain, yakni demam berdarah dan chikungunya. Di samping demam kuning, semua ini adalah penyakit yang ditularkan melalui virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, kecuali chikungunya yang ditularkan dari keluarga virus yang sama yakni, Flaviviridae.

Baca pula : Ilmuwan Perkirakan Butuh 10 Tahun Temukan Vaksin Virus Zika

Dua vaksin yang Bharat kembangkan berbeda secara signifikan dalam cara mereka dibuat, meskipun rinciannya masih langka saat ini. Salah satunya adalah vaksin rekombinan, yang mengubah mikroba menjadi pabrik mini, merekayasa mereka untuk dikocok keluar dari bagian virus yang dapat memicu respon imun protektif ketika diberikan, atau jahitan gen virus yang menjadi pembawa berbahaya dalam tubuh. Metode lainnya melibatkan penggunaan virus hidup yang para peneliti nonaktifkan dengan panas atau bahan kimia, menyebabkan vaksin untuk tidak menyebabkan penyakit, tetapi mampu memicu respon imun.

Ini merupakan hal baik, mengetahui bahwa perusahaan tampaknya menguasai hal ini. Walaupun penting untuk dicatat bahwa vaksin masih butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Bharat mengatakan vaksin siap untuk percobaan pada hewan dalam beberapa minggu, tetapi bahkan jika mereka berjalan dengan baik itu masih membutuhkan proses yang panjang untuk lisensi calon vaksin. Tetapi jika penelitian ini mendapatkan hasil yang positif, ada kemungkinan proses produksi dan lisensi vaksin dapat dipercepat seperti vaksin Ebola eksperimental. Suatu keputusan yang dibuat dalam menghadapi wabah yang menghancurkan.