Imlek Penuh Harapan di Klenteng Boen Tek Bio

By , Senin, 8 Februari 2016 | 12:00 WIB

Imlek merupakan salah satu perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan Imlek selalu identik dengan warna merah dan berbagai ornamen khas.

Di Klenteng Boen Tek Bio misalnya, lampion-lampion merah bergelantungan di langit-langit klenteng. Lilin-lilin besar dinyalakan berjajar di halaman. Semua itu bukannya tanpa makna. Jika kita perhatikan dengan seksama, di lampion dan lilin tersebut terdapat tulisan huruf-huruf mandarin.

"Ada Feng Tiaw I Sun yang artinya angin dan hujan selaras, Kuo Tai Min An, negeri makmur rakyat sejahtera, Wan She Ru Yi, semua urusan selesai sesuai dengan harapan, dan masih banyak lainnya," ujar Humas Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio, Oey Tjin Eng.

"Semuanya merupakan harapan di tahun yang baru," imbuhnya.

Lampion berwarna merah yang digantung selama perayaan Imlek memiliki makna keberuntungan.

Sedangkan lilin, dianggap sebagai simbol penerang kehidupan bagi masyarakat Tionghoa. Dengan membakar lilin, diharapkan agar kehidupan di tahun yang baru juga menjadi lebih 'terang'.

Selama perayaan Imlek tahun 2567 ini, Tjin Eng memperkirakan 2000 jemaat akan datang mengunjungi Klenteng Boen Tek Bio. "Biasanya paling ramai itu malam Imlek," ujarnya.

Selain para jemaat yang akan bersembahyang, banyak pula warga biasa yang berkunjung ke klenteng lantaran ingin menyaksikan tradisi Imlek atau sekedar berfoto narsis dengan latar belakang klenteng yang meriah.

Tak ketinggalan, para penghobi fotografi pun turut mendokumentasikan aktivitas di klenteng.

Seorang pengunjung bernama Lucy Setiawan yang berasal dari Surabaya menuturkan bahwa sebenarnya dirinya masih keturunan Tionghoa, tapi sudah beberapa generasi keluarganya tidak merayakan tradisi Imlek.

Ia berkunjung kemari lantaran ingin menyaksikan bagaimana tradisi Imlek di Klenteng Boen Tek Bio.

"Apalagi Boen Tek Bio kan klenteng tertua di Tangerang, ya. Pasti banyak tradisi-tadisinya waktu Imlek," tukasnya.

Klenteng Boen Tek Bio yang terletak di persimpangan jalan Bhakti dan jalan Cilame, Pasar Lama, Tangerang ini dibangun sekitar tahun 1684. Keberadaan klenteng tersebut menjadi tanda awal peradaban pecinan di Tangerang.

Selain Boen Tek Bio, terdapat beberapa klenteng lain di kota ini, di antaranya adalah Boen San Bio dan Boen Han Bio.