Selama ini, jari tangan dan kaki yang keriput saat terlalu lama berenang atau di kamar mandi sering dianggap sebagai akibat menyerapnya air ke dalam lapisan epidermis kulit.
Asumsi dari dugaan ini adalah karena bentuk kerutan seolah-olah menunjukkan tarikan dengan laposan bawah sehingga tidak dapat mengembang dengan sempurna.
Namun, sebuah penelitian di tahun 1935, sekelompok ilmuwan menemukan bahwa jari tangan dan kaki yang keriput saat lama berenang atau di kamar mandi tidak terjadi pada mereka yang mengalami kerusakan saraf.
Temuan ini membuat peneliti berkesimpulan bahwa keriput yang muncul tersebut merupakan reaksi saraf manusia, bukan lapisan epidermis kulit.
Lebih menarik lagi, perubahan yang merupakan hasil evolusi ini bertujuan untuk membuat kulit kita mudah menempel atau menapak di permukaan yang basan dan licin. Tentu saja tujuannya agar kita mudah memegang sesuatu serta tidak jatuh atau terpeleset.
Seperti dirilis di brightside.me, pada tahun 2013, sekelompok ilmuwan meneliti soal ini. Ditemukan, dengan jari tangan yang keriput, kita lebih mudah mengambil barang yang basah atau licin. Begitupun dengan berjalan kaki di permukaan basah dan licin.