Danau di Dataran Tinggi Vulkanik Mars Berpotensi Layak Huni

By , Rabu, 10 Agustus 2016 | 14:00 WIB

Mars dan potensinya untuk menopang kehidupan telah menjadi teka-teki besar bagi para astronom. Dengan misi sedang dipersiapkan untuk mengeksplorasi planet merah, astronom ingin menemukan tempat  yang memiliki probabilitas tertinggi sebagai tempat hidup. Namun, pencarian situs tersebut tidak mudah.

Sekarang, peneliti dari Planetary Science Institute telah berada lokasi yang menjanjikan lain dalam mencari kehidupan kuno di Mars.

Melihat daerah yang dikenal sebagai Noctis Labyrinthus (Labirin Malam), mereka menemukan cekungan di dekat dataran tinggi vulkanik di mana air pernah mengalir dan suhu mungkin telah cukup tinggi bagi kehidupan untuk berkembang.

Noctis Labyrinthus adalah sistem keretakan kompleks di sisi barat dari Valles Marineris, salah satu ngarai terbesar di tata surya. Tempat ini terletak di sebelah dataran tinggi gunung berapi besar, dikenal sebagai tonjolan Tharsis, yang diyakini telah aktif hingga beberapa ratus juta tahun yang lalu.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Planetary and Space Science, Noctis Labyrinthus terbentuk lebih dari 3,5 miliar tahun yang lalu, dari tekana sumber air bawah tanah. Permukaan daerah retak dan runtuh, dan selama jutaan tahun daerah itu secara berkala ditutupi dengan lava dan air danau, hingga membentuk kondisi geologi seperti saat ini.

"Kisaran suhu, keberadaan air cair, dan ketersediaan hara, yang mencirikan lingkungan layak huni seperti di Bumi, memiliki kesempatan lebih tinggi terbentuk di Mars, di daerah air yang berumur panjang dan proses vulkanik," ujar penulis utama studi, J. Alexis Palmero Rodriguez.

"Keberadaan deposito garam dan struktur sedimen dari tempat memungkinkan dalam danau paleo di Mars merupakan hal penting dalam astrobiologi ketika mencari daerah yang dihuni pada masa lalu di Mars."

Menurut para peneliti, campuran dari air danau dan aktivitas gunung berapi mungkin telah menciptakan sebuah mata air panas,  lingkungan yang memungkinkan bentuk kehidupan berkembang .

"Hal ini terutama berlaku jika debit awal air tanah Mars  mungkin terkait dengan sistem hidrotermal yang aktif selama miliaran tahun, berkontribusi terhadap pembentukan danau paleo, seperti yang diusulkan dalam penelitian ini," tambah Rodriguez.

Rodriguez dan timnya tertarik untuk memahami bagaimana kondisi di danau paleo ini. Meskipun penelitian mereka potensial, namun ini belumlah kesimpulan akhir, dan mekanisme lain bisa saja membentuk Noctis Labyrinthus.

Para ilmuwan juga mencari lebih banyak petunjuk bagaimanakah danau paleo jika berada di Bumi. Mars sangat dingin dan memiliki tekanan atmosfer yang amat rendah, sehingga sulit menemukan daerah di Bumi yang dapat menganalogikan danau paleo ini. Saat ini, tim telah menemukan sebuah danau di Tibet yang dianggap mirip, dan akan menyelidiki danau tersebut akhir tahun ini.