Analisis isotop pada rangka-rangka berusia 2/000 tahun yang terkubur di Kekaisaran Romawi mengungkapkan bahwa beberapa diantara individu tersebut merupakan pendatang dari Pegunungan Alpen atau Afrika Utara.
Penemuan tersebut dilaporkan oleh Kristina Killgrove dari University of West Florida di Amerika Serikat dan Janet Montgomery dari Durham University di Inggris. Laporan mereka kemudian diterbitkan dalam jurnal Plos One.
Penelitian sebelumnya difokuskan pada pola migrasi manusia secara keseluruhan dalam Kekaisaran Romawi. Untuk memahami migrasi manusia secara lebih terperinci, penulis studi meneliti 105 rangka yang dimakamkan di dua kuburan Romawi selama abad 1 hingga 3 masehi. Mereka menganalisis oksigen, strontium dan rasio isotop karbon di gigi kerangka untuk menentukan asal-usul geografis dan jenis makanan yang mereka makan.
Mereka menemukan ada delapan individu yang merupakan migran dari luar Roma, kemungkinan besar dari Afrika Utara dan Pegunungan Alpen.
Kerangka-kerangka itu kebanyakan milik anak-anak dan laki-laki. Penulis menunjukkan pemakaman mereka di kuburan mengindikasikan bahwa mereka mungkin amat miskin atau dijadikan budak.
Mereka juga menemukan bahwa makanan mereka berubah secara signifikan ketika mereka pindah ke Roma. Mereka beradaptasi dengan makanan lokal, yang sebagian besar terdiri dari gandum, beberapa kacang-kacangan dan ikan.
Para penulis mengatakan bahwa analisis isotop dan DNA lebih lanjut diperlukan untuk memberikan lebih banyak konteks untuk penemuan mereka. Meskipun demikian, mereka menyatakan bahwa penelitian ini memberikan bukti fisik pertama tentang migran yang datang ke Romawi selama periode tersebut.