Pesawat-pesawat saat ini diserang lebih parah dari sebelum oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan menngunakan pointer laser genggam yang dapat mengarah langsung ke dalam kabin cockpits, menggangu dan membahayakan pilot ketika ingin mendarat atau lepas landas. Jumlah laporan dalam hal ini kian meroket sejak tahun lalu, menurut para pihak pejabat federal, tetapi solusi teknologi untuk permasalahan ini tetap sulit dipahami.
Keberadaan pointer laser ini sudah ada sejak selama lebih dari satu dekade, ancaman terhadap pesawat dari pernargetan laser dengan perangkat ini kecil namun semakin kuat setelah mencapai proposi tingkat berbahaya selama tahun lalu, dilaporkan oleh Aviation Week.
Pada tahun 2015, ada lebih dari 6,600 insiden yang sudah dilaporkan ke Federal Aviation Administration. Dalam jumlah sebelumnya hanya mencapai 3,900 kejadian di tahun 2014.
Baca Juga : Canggihnya Teknologi 3D di Pesawat N219 Buatan Indonesia
Daerah terburuk yang mengalami serangan pointer laser ini terjadi pada Los Angeles, kemudian diikuti oleh Phoenix, Houston, Chicago dan Las Vegas. Setidaknya 7 dari 10 kejadian terjadi pada pukul 7.00 hingga 11.00 malam.
Di Eropa, masalah ini terjadi pada 24 negara yang berbeda pada tahun 2014, gangguan laser ini terjadi di 57 lokasi dan mengenai sebanyak 37 maskapai penerbangan yang berbeda, sesuai laporan majalah tersebut.
Kekuatan pointer laser ini sudah meningkat, pada pejabat FAA mengatakan, bahwa kecanggihan ini memiliki risiko keamanan yang lebih besar. Bagian dari masalah adalah sinar laser kecil yang berwarna hijau, biru atau merah, mungkin terlihat tidak berbahaya bila digunakan dari dalam.
Namun, peningkatak lebar dari paparan sinar ini yang menjadi sumber permasalahannya.Hal ini berarti ketika laser ini mencapai pesawat, dapat memenuhi seluruh kokpit dengan cahaya yang sangat mengganggu. Beberapa pilot sudah dirawat karena mengalami cedera mata, menurut Tammy Jones, juru bicara dari FAA.
"Laser ini dapat mengalihkan perhatian atau membuat pilot buta untuk sementara waktu dan bisa membahayakan keselamatan para penumpang," kata Jones. "Ini adalah sebuah kejahatan untuk menyinari sinar laser kepada sebuah pesawat dan pelanggar akan dikenakan dengan denda dan dipenjara. Selain melanggar hukum pidana federal, menyinari sebuah laser pada sebuah pesawat akan dapat mengakibatkan FAA memberikan denda sebesar $11,000 atau lebih. Kami menyelidiki setiap kejadian dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk menemukan pelaku."
baca juga : Inilah 10 Maskapai Penerbangan Terbaik untuk Tahun 2016
Johnson mengatakan bahwa badan tersebut sudah melihat beberapa solusi yang mungkin dilakukan untuk memblokir cahaya, tapi masalahnya ialah bahwa warna merah, biru dan hijau pada laser juga merupakan warna yang sama untuk menandai seperti menara, jembatan dan pesawat lain serta bandara.
"Ada beberapa masalah dalam potensial solusi tersebut,"kata Jones.
R. John Hansman, seorang direktur dari International Center for Air Transportation di Massachusetts Institute of Technology,mengatakan bahwa pihak militer sedang bekerja dalam pembuatan sebuah kacamata khusus untuk penerbangan yang akan memungkinkan seorang pilot dapat menerbangkan sebuah pesawat tanpa melihat melalui jendela. Itu hanya salah satu kemungkinan, namun belum ada perusahaan komersial yang membuat benda tersebut.
baca juga : Anthony Fokker, Pembuat Pesawat Andalan Jerman pada Perang Dunia I yang Lahir di Blitar