Virus Zika merebak di Brasil Mei lalu, dan sekarang, lebih dari 4.000 bayi diduga menderita mikrosepali, lingkar kepala lebih kecil dari normal karena otak tidak berkembang dengan baik.
Hubungan antara Zika dan mikrosepali belum terbukti. Namun Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sampai ilmuwan bisa memberi penjelasan yang lebih baik, virus Zika dianggap sebagai penyebabnya.
Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan mikrosepali tidak umum. Bayi yang lahir dengan mikrosepali tidak selalu menderita cacat lain seperti masalah bicara, penglihatan, pendengaran, pergerakan dan kecerdasan.
Dr. Edward McCabe dari March of Dimes dalam sebuah wawancara mengatakan, "Sepuluh sampai 15 persen bayi Amerika yang lahir dengan mikrosepali benar-benar normal."
Ia menambahkan bayi-bayi yang lahir dengan mikrosepali di Brasil tampaknya memiliki kasus yang parah. Pertumbuhan mereka perlu diperhatikan sejalan dengan pertambahan usia.
"Kuncinya adalah bayi perlu dievaluasi, dengan melakukan USG otak, MRI kepala, tapi yang penting adalah memantau bayi secara klinis, dan tidak ada salahnya melakukan intervensi dini," ujarnya.
Intervensi itu mungkin termasuk terapi fisik atau terapi wicara. McCabe juga mengatakan tidak semua bayi akan memiliki hasil yang sama."Pengetahuan kita tentang mikrosepali dan bayi yang menderita mikrosepali sebelum dikaitkan dengan virus Zika, adalah bahwa ada spektrum yang membentang dari kecerdasan normal, bahkan tinggi, sampai spektrum keterlambatan perkembangan mental," ujarnya.
Sampai lebih banyak lagi diketahui tentang virus ini, dokter menyarankan agar perempuan hamil di Amerika Latin dan Karibia, dan mereka yang ingin hamil, mengenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, topi, dan mengoleskan obat anti nyamuk pada kulit yang tidak tertutup.