Facebook meluncurkan sebuah fitur intelijen artifisial (AI) baru hari Selasa (5/4) yang akan secara otomatis menulis teks foto untuk para pengguna yang tunanetra dan cacat penglihatan.
Fitur AI itu bagian dari proyek teks alternatif Facebook dan akan menginterpretasikan konten gambar menggunakan teknologi pengenalan wajah dan benda.
Menurut Facebook, ada sekitar 300 juta orang tunanetra dan memiliki cacat penglihatan di dunia, dan sekarang, jika mereka menggunakan sistem seluler iOS, mereka dapat mendengar daftar deskripsi pendek barang-barang yang ada di sebuah foto yang tampil di halaman Facebook pada layar. Sebelumnya, mereka hanya mendengar kata "foto," dan akan muncul gambar orang yang mengunggahnya.
Dalam peluncuran awal, deskripsi akan dibatasi menjadi 100 kosa kata sehingga pengguna tidak mendengar banyak detail mengenai sebuah foto. Para pengguna yang cacat penglihatan mendengar gambaran misalnya "foto berisi tiga orang, tersenyum, luar ruangan," tapi AI itu tidak menyebut bahwa orang-orang itu sedang makan atau minum.
Keterbatasan ini merupakan bagian dari kekhawatiran perusahaan itu akan menghadapi situasi memalukan seperti yang dialami Google ketika meluncurkan piranti lunak pengenalan gambar tahun lalu. Google harus mengeluarkan permintaan maaf setelah aplikasi fotonya menyebut satu pasangan kulit hitam sebagai gorila.
Meski peluncuran pertama hanya ditujukan untuk pengguna iOS, Facebook berencana menambahkan teknologi ini pada aplikasi Android dan peramba web.
Menurut Facebook, para pengguna mengunggah hampir dua miliar foto per hari di jaringan sosialnya, dan di beberapa aplikasi yang dikelola Facebook, termasuk Instagram, Messenger dan WhatsApp.