El Nino Gagalkan Panen di Afrika Selatan

By , Senin, 15 Februari 2016 | 13:00 WIB

Beberapa lembaga bantuan bersiap membantu jutaan orang di Afrika bagian selatan bertahan hidup di tahun yang paling kering lebih dari tiga dekade.

PBB mengatakan sejumlah 14 juta orang di seluruh Afrika bagian selatan, tidak mengetahui di mana mereka bisa mendapatkan makanan. Sebanyak 2,5 juta orang berada dalam krisis dan membutuhkan bantuan kemanusiaan mendesak.

Baca pula : 2016 Kelaparan dan Malnutrisi Masih akan Terjadi di Afrika

Daerah ini sedang dalam cengkeraman kekeringan intens, yang didorong oleh salah satu peristiwa iklim El Nino terkuat dari 50 tahun terakhir. El Nino menghasilkan kekeringan ekstrim, dan kekurangan air akut di beberapa bagian dunia dan curah hujan berat menyebabkan banjir di daerah lainnya.

Kurangnya hujan di Afrika bagian selatan menyebabkan penundaan yang lama untuk penanaman dan mengakibatkan gagal panen meluas. Juru bicara Program Pangan Dunia, Bettina Luescher mengatakan kepada VOA bahwa orang-orang telah berjuang untuk mengatasi kerugian.

"Mereka makan lebih sedikit dan dengan makanan kecil," katanya. "Mereka mengambil anak-anak mereka dari sekolah, sehingga anak-anak bisa mendapatkan pekerjaan, dan entah bagaimana membantu keluarga mereka untuk mendapatkan uang dan beberapa makanan. Mereka menjual hewan mereka, ternak mereka dengan harga yang sangat rendah. Dan kami juga telah melihat - misalnya, di Malawi - bahwa ada lebih banyak anak-anak yang dirawat di pusat-pusat gizi yang dijalankan oleh lembaga bantuan".

Orang-orang di negara-negara Barat menghabiskan, rata-rata, 15 persen dari pendapatan mereka untuk makanan. Di negara berkembang, orang biasanya menghabiskan hingga 60 persen dari pendapatan mereka. Dan sekarang, karena kelangkaan makanan, harga melonjak.

PBB melaporkan kekeringan telah memperburuk situasi ini sedemikian rupa, sampai pada tahap orang tidak mampu membeli pada batas minimal. Misalnya, Luescher mengatakan, biaya jagung di Malawi selatan sudah naik sebesar 175 persen.

"Jadi, Anda memiliki panen yang buruk tahun lalu, prospek panen yang buruk tahun ini dan El Nino berlangsung di tahun depan," katanya. "Situasi ini sulit."

Luescher mengatakan WFP telah pra-posisi makanan di gudang, sehingga memiliki persediaan di tangan untuk membantu orang-orang. Ia menambahkan bahwa orang-orang sering diberikan voucher tunai untuk membeli makanan, jika tersedia di pasar.

Luescher mengatakan bahwa WFP juga bekerja dengan pemerintah untuk memberikan petani alat yang mereka butuhkan untuk lebih menahan krisis.