Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Michele Menegon dari Museo delle Scienze di Trento, Italia, menemukan spesies yang sebelumnya tak tercatat sebagai bunglon. Spesies bunglon ini berasal dari pegunungan Livingstone dan Udzungwa di Tanzania.
Dr. Menegon dan rekannya mengusulkan nama ilmiah Kinyongia msuyae untuk spesies yang baru mereka temukan.
"Spesies ini dinamai dan didedikasikan untuk Charles A. Msuya, pelopor herpetologi Tanzania, yang mengumpulkan spesimen pertama, menjadi alasan ditemukannya spesies ini, dan telah menghabiskan sebagian besar hidupnya mempelajari satwa liar Tanzania," tulis mereka dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Acta Herpetologica.
Kinyongia msuyae memiliki deskripsi fisik kecil (panjang sekitar 16 cm), kurang terdapat warna yang khas atau pola tertentu yang dimilikinya
"K. msuyae berwarna coklat kehijauan, kadang-kadang dengan transversal pucat dan bintik-bintik biru yang tersebar dibentuk oleh sisik tunggal atau mengelompok di beberapa ruas,"papar para ilmuwan.
Spesies baru ini diketahui hanya terdapat pada empat fragmen hutan, yang dua berada di Udzungwa dan dua lainnya di pegunungan Livingstone.
Penemuan ini mengarahkan pada daerah dengan lebih banyak cahaya yang disebut Makambako Gap, suatu penghalang antara fauna yang berbeda dari Southern Highlands dan Pegunungan Arc Timur.