Dikepung oleh Gunung Es, Ribuan Penguin Mati

By , Kamis, 31 Maret 2016 | 18:00 WIB

Sekitar 150,000 ekor penguin mati sejak terdampar di gunung es besar yang menjadi sarangnya di lepas pantai Antartika enam tahun lalu, menurut jurnal Antartika Science.

Dikombinasikan dengan perluasan lahan es yang disebut B09B dan mememiliki luas sebesar 1120 mil persegi hampir seukuran dengan Rhode Island sudah memangkas habis pasokan makanan untuk para penguin Adelie dan mengubah ukuran dari habitatnya, menurut sebuah laporan pada bulan Februari dalam jurnal yang diterbitkan oleh Cambridge University Press.

Gunung es pertama yang menghantam habitat penguin Cape Denison di Commonwelath Bay berawal pada tahun 2010. Sebelumnya, gunung es tersebut mengambang di sepanjang pantai selama hampir 20 tahun sebelum bertabrakkan ke teluk. Gunung es ini pada dasarnya sudah mengepung daratan penguin sehingga memaksa para penguin ini untuk melakukan perjalanan sejauh hampir 40 mil untuk menemukan makanannya.

Baca juga : Zaman Es Telah Berakhir, Namun Penguin Kaisar Tetap Bertahan

Koloni yang sebelumnya berjumlah 160.000 kini berkurang menjadi 10.000 penguin.

"Kedatangan gunung es B09B di Commonwealth Bay, Timur Antartika.. secara dramatis meningkatkan jarak penguin Adelie untuk berkembang biak dan mencari makanan," kata para peneliti dalam laporannya.

Sejak 2011, penduduk koloni sudah menurun secara drastis , menurut Climate Change Research Center at Australia's University of New South Wales.Harapan hidup dari spesies penguin ini tetap terancam. Kecuali gunung es tersebut dipecahkan oleh air laut, para ilmuwan memprediksi bahwa koloni penguin ini akan hilang pada 20 tahun mendatang.

Sekitar 5.500 pasang penguin masih berkembang biak di area ini, namun sudah terjadi penurunan yang sangat signifikan pada populasi mereka dibandingkan dengan satu abad yang lalu, menurut perkiraan dan sensus pada tahun 1997.

Bagaimanapun, hal ini bukanlah suatu akhir dari keberadaan seluruh penguin Adelie. Sekitar lima mil dari Commonwealth Bay, koloni lainnya berkembang, dan para ilmuwan menyimpulkan bahwa gunung es tersebut telah memiliki dampak langsung untuk para spesies yang saat ini terkurung di daratan. Sekitar 30% populasi penguin Adelie tinggal di Antartika Timur.

baca juga : Penguin Peri di Selandia Baru dan Australia Ternyata Spesies yang Berbeda

Penelitian dalam dampak gunung es terhadap penguin Adelie dapat memberikan para ilmuwan wawasan yang lebih luas dalam keterlibatan yang lebih luas tentang efek peningkatan es laut di daerah ini.

Perubahan lingkungan jangka panjang ini diproyeksikan untuk Samudera bagian selatan, yang kemungkinan akan mempengaruhi predator-predator laut, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2015 dalam jurnal BMC Evolutionary Biology. Perubahan lingkungan ini disebabkan oleh perubahan iklim yang juga dapat mempengaruhi habitat perkembangbiakkan makhluk darat, menemukan makanan di dalam lingkungan laut dan ketersediaan mangsa untuk para predator yang lebih besar.

Mencairnya gletser secara bertahap merupakan pendorong utama dalam populasi penguin Adelie lebih dari satu milenium, menurut para ilmuwan. Tapi sementara itu, perubahan pada perairan es dapat secara langsung memnpengaruhi spesies, para ilmuwan mengatakan bahwa hal tersebut penting untuk menjaga populasi penguin dalam jangka waktu yang lebih lama.

baca juga : Adelie dan Gentoo Hindari Perebutan Makanan Di Antartika