MyShake, Alat Pendeteksi Dini Gempa Bumi untuk Smartphone

By , Selasa, 16 Februari 2016 | 11:00 WIB

Smartphone bisa menjadi sebuah alat pendeteksi gempa di masa depan, karena ada sebuah aplikasi baru yang dirilis pada Jumat lalu yang didesain untuk melacak gempa tremor dan berpotensi untuk menyalamatkan jiwa pengguna alat ini.

MyShake, tersedia di dalam perangkat Android, perangkat ini akan menjadi sebuah sistem peringatan gempa all-in-one, alat ini akan mencatat gempa tipe gemuruh dan dapat memberikan perhitungan mundur sebelum gempa tersebut terjadi.

Penemu alat ini mengatakan bahwa aplikasi ini dirilis oleh University of California Berkeley, dapat memberi peringatan dini untuk populasi tanpa instrumen seismologi seperti biasanya.

"MyShake tidak dapat menggantikan jaringan seimic tradisional seperti yang dijalankan oleh U.S Geological Survey," kata Richard Allen, pemimpin dari proyek aplikasi dan direktur dari Berkeley Seismological Laboratory.

baca juga : Bagaimana gempa bumi dapat memicu gempa peniru 1000 kilometer jauhnya

"Tapi kami pikir My Shake dapat membuat peringatan dini gempa bumi lebih cepat dan lebih akurat di daerah yang memiliki sebuah jaringan seismik tradisional, dan dapat memberikan pula peringatan dini di negara-negara yang tidak memiliki jaringan seismik untuk menyelamatkan nyawa."

Negara rawan gempa di beberapa negara berkembang di dunia dengan jaringan seismik atau sistem peringatan dini gempa bumi yang lemah seperti Nepal, Peru, Pakistan, Turkmenistan dan Iran, katanya.

Kemampuan algoritma di belakang MyShake, dikembangkan oleh beberapa programmer dari Silicon Valley dan bergantung pada teknologi smartphone gamers yang dapat merasakan orientasi perangkatnya yang dikenal sebagai accelerometer, dalam rangka mengukur pergerakkan yang disebabkan oleh gempa.

baca juga : Sepuluh Cahaya Aneh dari Langit

Smartphone hanya dapat merekam gempa bumi yang berkekuatan di atas 5 magnitude dengan jarak 10 kilometer.

Saat ini, 300 buah smartphone yang sudah dilengkapi dengan MyShake dalam area seluas 110 km persegi cukup untuk memperkirakan lokasi gempa, kekuatan dan waktu gempanya.Ada sekitar 3,4 miliar pengguna smartphone di seluruh dunia pada tahun 2015, menurut Ericsson Mobility Report, sehingga penemu aplikasi ini berharap dapat membangun sebuah jaringan seismik yang meliputi dunia.

"Kami ingin membuat aplikasi ini sebagai aplikasi pembunuh, dimana kalian dapat meletakkannya di dalam ponsel kalian dan memungkinkan kalian untuk menggunakan accelerometer kalian, dan kita semua akan mengirimkan sebuah peringatan dini gempa bumi," kata Allen.

Sistem peringatan dini yang canggih ini dapat memperingatkan gempa selama beberapa menit sebelum gempa tersebut datang, namun tidak dapat menghentikan gempa yang menyebabkan kematian dan kehancuran dalam jumlah yang besar.

Nepal hingga saat ini masih membangun kembali setelah dua buah gempa bumi yang terjadi pada bulan april dan Mei 2015 serta sudah menewaslam 9.000 orang, melukai lebih dari 22.000 orang dan merusakkan rumah sebanyak hampir 900.000 rumah.

baca juga : Inilah Gempa Paling Dahsyat Melanda Nepal Selama 81 Tahun