Tjap Go Meh, Malam Pertama dengan Bentuk Bulan yang Sempurna

By , Selasa, 16 Februari 2016 | 16:00 WIB

Goan Siao atau lebih akrab dikenal dengan Tjap Go Meh di Indonesia, merupakan salah satu rangkaian selanjutnya dalam perayaan tahun baru imlek. Tepatnya pada tanggal 15 pada penanggalan Kalender Imlek, para masyarakat Tionghoa merayakan pesta Goan Siao.

Goan Siao yang merupakan sebutan lain dari Goan Meh memiliki arti Malam Goan. Kata "Goan" merupakan singkatan dari "Siang Goan." Dan siang Goan ini diartikan sebagai bulan pertama tanggal 15. Sehingga Goan Meh ialah Malam tanggal 15, dan hal inilah yang merupakan arti dari sebutan "Tjap Go Meh" karena Tjap Go = 15 dan Meh = Malam.

Pada malam tanggal 15 adalah malam pertama dengan memiliki bentuk bulan rembulan dengan bentuk bulat sempurna dalam tahun yang baru.

Pada malam tersebut, orang-orang akan bergembira, dengan lampion berbagai bentuk dan warna yang diisi dengan sebatang lilin atau bahan penerang lain adalah salah satu aksesoris penting dalam perayaan ini. Masyarakat berlomba-lomba menghias para lampion dalam berbagai bentuk dan corak. Dari langit terlihat sinar bulan purnama yang memancarkan keindahan melalui cahaya peraknya.

baca juga : Inilah Klenteng Tertua di Jakarta

Karena lentera-lentera yang indah dan sinar rembulan itu yang menjadikan sebuah keistimewaan pesta ini, dalam sastra Tiongkok menonton keramaian Goan Siao disebut juga dengan menyaksikan lampion hias. Pesta Goan Siao merupakan pesta yang dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk Kaisar yang ikut bergabung bersama masyarakat dalam menikmati pesta ini.

Pesta Perayaan Tjap Go Meh di Indonesia tidak banyak menggambarkan hal-hal yang terjadi pada pesta Goan Siao di Tiongkok. Tidak banyak lampion yang terlihat dalam perayaan di Indonesia. Namun yang banyak terlihat ialah banyaknya rombongan orang yang berjalan-jalan dengan membawa musik dan bernyanyi-nyanyi, dan yang tidak tertinggal ialah minum bir. Hingga tahun 20-an, para rombongan yang berpelisiran itu masih suka menari-nari di jalan raya hingga pagi hari karena masih berada dibawah pengaruh alkohol.

Di Indonesia, adapula tradisi yang dilakukan oleh beberapa orang dengan menyamar sebagai orang lain ketika sedang menghadiri pesta perayaan Tjap Go Meh. Ada pria yang menggunakan pakaian wanita, dan wanita yang berdandan seperti bintang film Hollywood, dan lainnya.

Orang-orang yang menyamar pada saat Tjap Go Meh dipercaya dapat membuang sial. Dan ada juga yang berpendapat jika ada seseorang yang sudah melakukan hal tersebut sekali pada perayaan Tjap Go Meh, mereka harus melakukan hal yang sama secara berturut-turut hingga sebanyak tujuh kali dalam perayaan Tjap Go Meh berikutnya.

Selain tradisi menyamar untuk membuang sial, ada juga tradisi yang dilakukan oleh seorang wanita yang berjalan dengan membawa dupa dan mencari sebanyak tujuh buah jembatan. Di setiap jembatan yang ia temukan, ia akan membakar satu batang dupa yang dianggap sebagai pendatang kebaikkan.

baca juga : Menyingkap Kisah Pahatan dan Mural Kuno di Lasem

Di Indonesia sendiri, pesta perayaan Tjap Go Meh sudah menjadi suatu pesta internasional yang diikuti oleh semua bangsa. Masyarakat barat menyebut pesta Goan Siao dengan "Feast of Laterns" ada juga yang menyebutnya dengan "Pesta Tanglung."

Tidak ada upacara khusus dalam perayaan Tjap Go Meh. Kecuali beberapa keluarga yang mengatur meja sembahyang untuk melakukan "Sembahyang Sam Kai," yakni sembahyang untuk Langit, Bumi dan Manusia.