Dalam artikel di jurnal Nature Plants, tim peneliti Universitas Rutgers mengatakan bunga-bunga itu tidak berasal dari jenis bunga Strychnos manapun, yang berasal dari pohon-pohon tropis, semak-semak dan tanaman pemanjat. Jenis bunga Stryhnos itu juga dikenal sebagai sumber racun strychnine.
Bunga-bunga yang dinamakan Strychnos electri, ditemukan di antara sekitar 500 fosil yang terperangkap di dalam getah pohon yang ditemukan tahun 1986 di Republik Dominika. Amber adalah getah pohon yang membeku menjadi fosil, yang juga dikenal sebagai "elektron" dalam bahasa Yunani.
Lena Struwe, pakar botani pada Jurusan Ilmu Biologi dan Lingkungan Hidup Universitas Rutgers menemukan kedua bunga itu akhir April 2015 lalu ketika memeriksa foto-foto resolusi tinggi yang diterimanya dari pakar fosil getah pohon, George Poinar.
"Fosil ini penting bagi pemahaman kita tentang evolusi tumbuh-tumbuhan di Karibia dan hutan-hutan tropis di Dunia Baru," ujar Struwe. "Penemuan spesies baru ini dalam koleksi fosil getah menunjukkan bahwa masih banyak spesies yang belum ditemukan, tersembunyi dalam koleksi benda-benda alami di seluruh dunia, dan tidak banyak pakar taksonomi yang mengulas hal ini. Strychnos electri tampaknya sudah punah sejak lama, tetapi banyak spesies baru yang bertahan dan ironisnya spesies-spesies yang hampir punah ini kini ditemukan oleh para ilmuwan setiap tahun."
Poinar yang menghabiskan karirnya untuk mencari serangga yang terperangkap dalam contoh-contoh fosil getah pohon, sangat tertarik oleh bunga ini.
"Bunga-bunga ini tampaknya seperti baru jatuh dari pohon," ujar Poinar. "Saya kira mereka adalah Strychnos dan saya mengirim fotonya ke Lena karena saya tahu ia adalah pakar tentang tumbuhan jenis itu.
Struwe mempelajari contoh-contoh lain yang dikumpulkan oleh pakar botani dan penjelajah dalam 200 tahun terakhir, hingga sampai pada kesimpulan bahwa Strychnos electri adalah spesies yang belum pernah ditemukan sebelumnya.