Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional 2016

By , Sabtu, 20 Februari 2016 | 14:00 WIB

Tiap tahunnya, masing-masing kota di dunia setidaknya menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025, jumlah ini bertambah hingga 2,2 miliar ton.

Fakta tentang sampah nasional pun sudah cukup meresahkan. Sebuah penelitian yang diterbitkan di www.sciencemag.org Februari tahun lalu menyebutkan, Indonesia berada di peringkat kedua di dunia penyumbang sampah plastik ke laut  setelah Tiongkok, disusul Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.

(Baca juga: Indonesia Darurat Sampah)

Menurut Riset Greeneration, organisasi nonpemerintah yang telah 10 tahun mengikuti isu sampah, satu orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 700 kantong plastik per tahun. Di alam, kantong plastik yang tak terurai menjadi ancaman kehidupan dan ekosistem.

Permasalahan sampah tak bisa dianggap enteng. Sampah bisa menimbulkan bencana, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam. Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi.

(Baca juga: Tak Ada Pilihan Lain, Sampah Jadi Makanan Pokok Sapi)

Puncak peringatan HPSN 2016 akan dilaksanakan 21 Februari 2016 pada car free day di Bundaran Hotel Indonesia. Presiden Joko Widodo dijadwalkan turut hadir pada acara tersebut.

Sampah-sampah yang mencemari laut membuat kualitas air laut menurun. (www.utarakanjakarta.com)

Presiden Joko Widodo akan melakukan teleconference  dan dialog dengan empat kota yaitu Walikota Bandung, Walikota Surabaya, Walikota Makassar, dan Walikota Balikpapan. Hal ini menandai gerakan gotong royong atau kerja bakti bersih-bersih serentak di seluruh Indonesia. Hingga tanggal 11 Februari 2016, telah terdaftar sebanyak 468 komunitas dari seluruh Indonesia yang akan ikut terlibat dalam aksi ini.

(Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Kita Harus Mengurangi Penggunaan Botol Plastik)

Pada acara tersebut dilakukan deklarasi Indonesia Bergerak untuk Bebas Sampah 2020. “Oleh karena itu, Indonesia Bebas Sampah ini tidak hanya dilakukan pada satu hari tanggal 21 Februari saja. Namun kita buat berbagai agenda sepanjang tahun untuk dapat mencapai tujuan Indonesia Bebas Sampah 2020,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dalam siaran pers Kementrian LHK (11/2).

(Baca juga 5 Langkah Sederhana Mengurangi Sampah Kemasan)

Momentum HPSN 2016 ini juga menjadi ajang sosialisasi ujicoba penerapan kantong plastik berbayar. Ujicoba ini rencananya akan dilakukan di 22 kota di Indonesia dan Provinsi DKI Jakarta.

Hal ini penting untuk mendorong perilaku masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan kantong plastik serta prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah.