8 Alutsista Cina yang Harus Diwaspadai AS

By , Minggu, 21 Februari 2016 | 10:00 WIB

Bukan mustahil, dua kekuatan adidaya dunia, AS dan China, suatu saat akan terlibat dalam perang terbuka. Kendati masih di atas angin, inilah delapan alasan kenapa Washington harus waspada terhadap kekuatan militer ChinaChengdu J-20 

Chengdu J-20 adalah rival terbesar F-22 Raptor milik AS. Kedua pesawat sama-sama memiliki daya jelajah tinggi dan memiliki kemampuan terbang siluman alias tidak terdeteksi radar. Kendati baru tahap pengembangan, J-20 diyakini akan memberikan keunggulan udara buat militer China di Laut China Selatan. Dong-Feng 26

Berapa pun banyaknya kapal induk yang dimiliki Amerika Serikat, tidak satu pun berguna jika menghadapi peluru kendali yang satu ini.Dong-Feng 26 dikembangkan sebagai rudal antar benua yang melesat dengan kecepatan Mach 10. Varian sebelumnya, DF-21, bahkan oleh militer AS dijuluki sebagai "pembunuh kapal induk." Berdaya jelajah 4000 km, DF-26 diyakini mampu menyerang pangkalan militer AS di Guam.Roket Hipersonik WU-14

Sejak beberapa tahun China serius mengembangkan senjata hypersonic layaknya X-51A yang dimiliki militer AS. Puncaknya adalah empat ujicoba yang dilakukan militer China antara 2014-2015, tiga di antaranya berlangsung sukses. Tidak banyak yang diketahui tentang WU-14 atau Dong-Feng DZ, kecuali bahwa pesawat berkecepatan 12.000km per jam itu mampu membawa hulu ledak nuklir.

Kapal Induk Liaoning

Awalnya Liaoning adalah kapal induk Uni Sovyet kelas Admiral Kuznetsov yang dibeli dengan dalih akan dijadikan tempat perjudian oleh seorang pengusaha Macau. Ukraina saat itu melarang kapalnya digunakan untuk keperluan militer. Tapi alih-alih hotel judi, kapal bernama awal Warjag itu malah menjadi kapal induk pertama China. Berbekal pengalaman dengan Liaoning, China kini mengincar kapal induk kedua.Tank Tempur Utama T99A2

Memasuki generasi ketiga, tank tempur T99 teranyar milik China dilengkapi dengan berbagai persenjataan dan teknologi modern, seperti peluru kendali anti tank yang dipandu laser. Dikembangkan sejak 2007, T99A2 mulai diproduksi secara massal tahun 2009. Analis militer menilai T99A2 banyak meniru desain tank Perancis, Leclerc, atau M1 Abrams milik militer Amerika Serikat. 

Kapal Angkut Amfibi Tipe 071

Melindungi wilayah perairan seperti Laut China Selatan akan mustahil tanpa keberadaan kapal angkut amfibi. Saat ini, China memiliki tiga jenis kapal amfibi tipe 071. Ketiganya mampu mengangkut satu batalyon pasukan infanteri, 18 kendaraan lapis baja dan dilengkapi dengan ajungan pendaratan untuk helikopter atau juga hoovercraft. Rudal Anti Satelit

Januari silam Kongres AS mewanti-wanti pemerintah ihwal kemampuan China menghancurkan satelit militer. Sejak beberapa tahun terakhir Beijing memang diyakini sedang sibuk memodifikasi sistem peluru kendalinya seperti Dong-Neng 2 atau Dong-Feng 21 untuk membidik satelit. AS khawatir China akan mampu menghancurkan sistem satelit navigasi miliknya yang penting untuk mengumpulkan data intelijen.PLA Unit 61398

Bermarkas di Pudong, unit militer yang satu ini menjadi sumber serangan cyber terhadap aset ekonomi dan militer AS dalam beberapa tahun terakhir. China meyakini kedigdayaan di dunia maya akan menentukan perang masa depan. Serangan cyber terhadap aset sipil seperti pembangkit listrik misalnya akan berakibat fatal.Unit 61398 ditengarai cuma satu dari 20 unit militer cyber yang dimiliki China saat ini.