Peta Terbaru Tunjukkan Wilayah Paling Rentan Perubahan Iklim

By , Sabtu, 20 Februari 2016 | 16:00 WIB

Terkadang, kita perlu melihat gambar keseluruhan, khususnya ketika seluruh dunia sedang terdampak oleh perubahan iklim.

Pada sebuah makalah yang dipublikasikan di jurnal Nature, peneliti mengenalkan Indeks Sensitivitas Vegetasi (VSI), sebuah metriks dalam mengukur seberapa sensitif suatu ekosistem partikular (khususnya vegetasi) terhadap perubahan iklim. Hasilnya adalah sebuah peta yang menunjukkan beberapa daerah di dunia yang paling terdampak oleh perubahan iklim.

Dalam membuat peta tersebut para peneliti menggunakan data satelit yang dikumpulkan sejak tahun 2000 hingga 2013 untuk melihat tanaman pada skala global. Mereka menghitung indeks sensitivitas dengan melihat cara satelit mengukur halaman vegetasi dibandingkang dengan tiga faktor, seperti temperatur udara, ketersediaan air, dan tingkat awan yang menutupi. Serta cara keempat faktor tersebut berubah pada periode waktu tersebut.

Mereka melakukannya pada setiap blok berukuran 2 mil persegi dari permukaan daratan Bumi. Beberapa area, seperti Antartika atau gurun Sahara diklasifikasi sebagai wilayah tandus atau ditutupi es, keseluruhan daratan diurutkan dari yang paling sensitif, hingga sebaliknya aikbat efek perubahan iklim sepanjang 14 tahun terakhir.

Kemudian, para peneliti mengambil data dan memetakannya. Area dengan warna hijau pada peta memiliki sensitivitas rendah, dan beradaptasi baik terhadap perubahan iklim. Sedangkan area berwarna merah memiliki sensitivitas tinggi terhadao perubahan iklim dna tidak memiliki waktu yang mudah menghadapinya, seperti kelangkaan air, kenaikan temperatur, dan lain-lain.

Penelti berharap dapat melanjutkan penelitian, menggunakannya untuk memetakan perubahan vegetasi yang terlihat pada peta terbaru masih sementara, atau bagian dari pola yang beredar luas beberapa tahun terakhir.