1 dari 3 Masyarakat Amerika Mengaku Tidak Mendapatkan Waktu Tidur yang Cukup

By , Selasa, 23 Februari 2016 | 19:00 WIB

Lebih dari tiga masyarakat Amerika mengatakan mereka tidak mendapatkan waktu tidur yang cuku serta menempatkan mereka dalam resiko kegemukkan, penyakit jantung dan penyakit lainnya, menurut peneliti dari Federal pada kamis lalu .

Penemuan ini juga mengatakan bahwa banyak penduduk Amerika yang perlu mempelajari kebiasaan tidur yang baik, seperti pergi tidur pada waktu yang teratur dan mematikan televisi dan perangkat elektronik lainnya sebelum tidur, kata tim dari Centers for Diesease Control and Prevention.

baca juga : Berapakah Waktu Tidur yang Ideal untuk Para Remaja ?

"Sebagai bangsa, kita tidak memperoleh waktu tidur yang cukup," kata Dr. Wayne Giles, direktur dari CDC's dari divisi kesehatan masyarakat.

"Gaya hidup yang dirubah seperti waktu tidur yang sama pada setiao malam, bangun pagi di waktu yang sama setiap pagi dan kembali mematikan tv,computer, mobile devices dari kamar tidur, dapat membantu orang-orang memperoleh tidur sehat yang mereka butuhkan."

Para ahli dari CDC melakukan suvey kesehatan dengan meneliti lebih dari 400,000 orang Amerika. Mereka ditanyakan berapa lama waktu tidur yang mereka dapatkan pada setiap malam.

Dalam jumlah yang besar, hanya 65 persen dari seluruh penduduk Amerika yang mendapatkan waktu tidur selama tujuh jam atau lebih pada setiap malamnya, lapor tim penelitian.

"Tidur kurang dari tujuh jam setiap malam dapat dihubungkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, jantung koroner, stroke, tekanan mental, dan semua penyakit yang dapat menyebabkan kematian," tulis tim dalam laporan mingguan CDC.

Baca juga : Anda Kurang Tidur Semalam? Lakukan 7 Hal Ini

Penduduk di Hawaii memiliki sebanyak 56 persen penduduk yang memperoleh waktu tidur selama tujuh jam atau lebih dan Dakota Selatan adalah wilayah dengan memiliki persentase waktu tidur terbaik yakni sebanyak 72 persen orang di sana memiliki waktu tidur sebanyak tujuh jam atau lebih.

Penelitian sebelumnya sudah memperlihatkan bahwa wilayah tenggara dan Appalachian memiliki kerataan tertinggi dalam kasus obesitas dan kondisi kronis lainnya, tulis tim CDC.

"Orang-orang yang melaporkan bahwa mereka tidak bekerja atau menganggur memiliki kekurangan durasi waktu tidur yang lebih rendah yakni 51 persen dan 60 persen daripada para pegawai yang memiliki waktu tidur sehat selama 65 persen. Rata-rata orang dengan durasi waktu tidur yang sehat dimiliki oleh mereka yang masih berkuliah yakni sebesae 72 persen."

Para dokter dianjurkan untuk rajin menanyakan tentang waktu tidur pasiennya .

"Perushaan dapat mempertimbangkan untuk menyesuaikan jadwal kerja untuk memberikan mereka waktu tidur yang cukup," kata CDC. "Para pegawai juga dapat mendidik pekerja untuk mengatur shift kerja mereka dan meningkatkan waktu istirahat mereka."

baca juga : Bagaimana Astronaut Tidur di Luar Angkasa?