Naik dan turun tangga sering kali disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik bagi pekerja yang kurang gerak.
Walau naik turun tangga membuat tubuh lebih banyak gerak dan menyehatkan jantung, tetapi menurut dokter spesialis ortopedi Andre Pontoh, kebiasaan naik turun tangga bisa mengganggu kesehatan lutut.
"Memang naik turun tangga merupakan aktivitas aerobik yang dapat memberikan manfaat untuk tubuh manusia. Baik untuk kesehatan jantung. Tapi, dapat merusak lutut, jadi harus hati-hati," ujar Andre dalam diskusi di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).
Andre menjelaskan, naik tangga dapat membebani lutut 2,5 kali lipat dan turun tangga membebani hingga 3,5 kali lipat. Kebiasaan membenani lutut tersebut bisa menyebabkan pengapuran dini atau kerusakan pada tulang rawan akibat gerakan sendi yang berlebihan.
"Tekanan pada lutut itu akan membuat kerusakan pada lutut, tempurungnya," jelas Andre.
Risiko kerusakan lutut karena kebiasaan naik turun tangga bisa terjadi pada orang yang kurus maupun kelebihan berat badan.
Untuk menjaga kesehatan lutut, Andre menyarankan untuk menghindari naik tangga jika ada lift atau eskalator. Jika terpaksa harus naik tangga, sebaiknya perpegangan untuk mengurangi beban hanya bertumpu pada lutut.
Menurut Andre, berpegangan pada tiang di sisi tangga cukup signifikan untuk mengurangi beban pada lutut. Selain itu, olahraga juga bisa menguatkan tulang, termasuk lutut. Namun, hindari olahraga yang berisiko membuat cedera.