Orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki ingatan yang buruk daripada mereka yang lebih kurus.
Peneliti dari University of Cambridge menulis di The Quarterly Journal of Experimental Psychology. Mereka menemukan bahwa indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dikaitkan dengan kinerja yang lebih buruk pada tes memori episodik.
Para peneliti mengatakan bahwa sementara ini penelitian masih berukuran kecil, penelitian lain telah menunjukkan bahwa berat badan yang lebih tinggi mempengaruhi baik struktur otak, atau pun kemampuan untuk melakukan tugas-tugas kognitif dengan baik, terutama saat pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan emosi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 35 persen orang Amerika mengalami obesitas dan dua-pertiga orang Amerika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Angka-angka ini diperkirakan terus tumbuh.
"Memahami apa yang kita konsumsi dan bagaimana kita secara naluriah mengatur perilaku makan menjadi lebih penting, mengingat terjadi kenaikan obesitas di masyarakat," kata Lucy Cheke.
"Kita tahu bahwa sampai batas tertentu, lapar dan kenyang didorong oleh keseimbangan hormon dalam tubuh dan otak kita, tetapi faktor psikologis juga berperan penting. Kita cenderung makan lebih banyak saat terganggu oleh televisi atau sedang bekerja, dan mungkin untuk kenyamanan makan saat kita sedih, misalnya,"papar Cheke.
Dia menambahkan bahwa para peneliti melihat, bahwa memori episodik menghidupkan kembali peristiwa baru-baru ini, merupakan faktor penting.
"Bagaimana kita secara jelas mengingat menu makan terakhir, misalnya untuk makan siang hari ini. Hal tersebut dapat membuat perbedaan untuk mengatasi rasa lapar kita dan seberapa banyak kita cenderung menjangkau cokelat yang lezat nanti," katanya.
Untuk penelitian ini, para peneliti meminta 50 partisipan berusia 18 sampai 35 tahun dengan berbagai BMI. Mereka melakukan semacam tes memori yang mengukur memori episodik. Peneliti menemukan, semakin tinggi BMI, semakin rendah skor pada tes.
Hasilnya, mereka mengatakan, dapat disebabkan oleh perubahan struktural dan fungsional dalam otak di antara mereka dengan BMI lebih tinggi.
"Kami tidak mengatakan bahwa orang dengan kelebihan berat badan tentu lebih pelupa," kata Cheke.
"Tetapi jika hasil ini digeneralisasikan ke dalam memori kehidupan sehari-hari, maka bisa jadi orang dengan kelebihan berat badan, kurang mampu menghidupkan kembali rincian dari peristiwa masa lalu. Seperti makanan masa lalu mereka. Penelitian tentang peran memori dalam mengingat menu makanan menunjukkan bahwa, ini mungkin mengganggu kemampuan memori, guna membantu mengatur konsumsi. "
Dengan kata lain, memiliki kelebihan berat badan dapat membuat lebih sulit untuk melacak apa dan berapa banyak yang Anda makan, atau justru membuat Anda makan berlebihan.