Sebuah spesies baru dari genus tanaman Rafflesia (Rafflesia consueloae) dari Pulau Filipina Luzon ditemukan tim ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Edwino Fernando dari Universitas Filipina.
Rafflesia adalah genus endofit, tanaman holoparasitic, terkenal memproduksi bunga terbesar di dunia.
"Rafflesia bunga yang unik, mereka sepenuhnya parasit pada akar dan batang tanaman merambat yang ada di hutan, dan tidak memiliki akar yang berbeda, batang, atau daun sendiri," kata Prof. Fernando. "Jadi, mereka sepenuhnya tergantung pada tumbuhan inangnya untuk air dan nutrisi."
(Baca Inilah Salah Kaprah Kita Soal Rafflesia)
Ketika mekar, semua bunga Rafflesia memancarkan bau menjijikkan, mirip dengan daging yang membusuk. Yang paling dikenal dari spesies Rafflesia adalah R. arnoldii yang memiliki bunga terbesar di dunia, sering berukuran hampir 1 meter.
Spesies yaang baru ditemukan, Rafflesia consueloae, memiliki bunga dengan diameter rata-rata hanya 9,73 cm (kisaran 6,6-12,7 cm), sehingga ia menjadi yang terkecil dari bunga terbesar di dunia.
Rafflesia consueloae merupakan spesies endemik di Pulau Luzon, Filipina. Saat ini diketahui hanya terdapat di dua situs gunung dengan sisa-sisa hutan hujan tropis dataran rendah, yakni gunung Balukbok dan gunung Pantaburon, terpisah sekitar 2 km terpisah.
(Baca pula Rafflesia patma kembali berbunga)
"Mengikuti kategori dan kriteria dari IUCN, kami menganggap spesies ini sebagai Critically Endangered. Luasnya terjadinya dua populasi kecil Rafflesia consueloae kurang dari 100 sq.km.,"kata para ilmuwan.
"Perlindungan lanjutan dari populasi spesies ini penting, karena beberapa orang lokal masih memburu satwa liar di kawasan tersebut, dan kebakaran hutan cenderung terjadi di musim kemarau, faktor yang mungkin mengancam kelangsungan hidup Rafflesia consueloae,”ujar Prof. Fernando.
Penemuan Rafflesia consueloae dijelaskan dalam makalah di jurnal PhytoKeys.