Islandia Berhenti Berburu Paus Sirip untuk Sementara

By , Senin, 29 Februari 2016 | 17:00 WIB

Restoran Jepang mungkin akan mengurangi pelayanan terhadap pesanan daging paus hingga tahun depan. Satu-satunya perusahaan penangkap paus sirip Islandia, Hvalur, baru saja mengumumkan rencana untuk membatalkan perburuan paus sirip yang terancam punah selama musim panas.

(Baca Senyawa Kimia Beracun Ditemukan dalam Lemak Paus)

Pasar utama perusahaan Islandia untuk daging paus sirip adalah Jepang, tetapi karena hambatan tak berujung yang berkaitan dengan standar peraturan Jepang, direkturnya, Kristjan Loftsson, memutuskan untuk menghentikan kegiatan sementara, dilansir dari Icelandic Monitor.

Loftsson mengatakan metode Jepang untuk pengujian daging paus sudah ketinggalan jaman, dan sulit untuk memasarkan produk-produknya. Norwegia menghadapi masalah yang sama tahun lalu, ketika Jepang menemukan bahwa daging paus negara melanggar standar kesehatan.

Kabar itu disambut oleh para aktivis satwa liar. "Jelas ini benar-benar hebat," kata Clare Perry, pemimpin tim Oceans Campaign for the London-based Environmental Investigation Agency. "Mereka telah meningkatkan jumlah pembunuhan paus sirip, dan mengekspor ribuan ton daging paus ke Jepang,"lanjut Perry

(Baca pula Paus Balin Muda Perlu Latihan untuk Waktu Selam yang Lama)

Perry memperingatkan bahwa keputusan Loftssen ini mungkin hanya sementara. Ini bukan pertama kalinya mereka telah membatalkan perburuan yang kemudian akan dimulai kembali. Hvalur pernah membatalkan perburuan setelah tsunami melanda Jepang pada 2011, tetapi kembali melakukan penangkapan paus pada 2013, meski ada tekanan internasional untuk menutup usahanya.

"Jadi sepertinya Kristjan Loftsson sedang mencoba menekan Jepang," kata Perry.

Kampanye penangkapan paus anti komersial berpendapat bahwa praktek ini tidak manusiawi, dan menghambat upaya konservasi. Berburu paus sirip sangat kontroversial, karena mereka mamalia terbesar kedua di planet ini, hanya dilampaui oleh paus biru. Mereka juga terdaftar sebagai mamalia "terancam" oleh Persatuan Internasional Konservasi Alam (IUCN), organisasi yang menetapkan status konservasi hewan.

Islandia menegaskan bahwa perburuan paus hanya untuk sebagian kecil dari sekitar 20.000 paus sirip yang berada di perairan sekitar Atlantik Utara. Pemburu paus juga berpendapat bahwa mereka menjaga tradisi hidup karena paus makan terlalu banyak ikan, menghancurkan kehidupan perikanan Islandia.

Baca pula Rahasia Menu Makanan Paus Omura)

Industri penangkapan paus negara selalu diperdebatkan. Bersama dengan Jepang, yang mengklaim perburuannya adalah ilmiah, Norwegia, Islandia terus melakukan perburuan paus tahunan di atas keberatan sebagian besar anggota Komisi Ikan Paus Internasional, badan sukarela yang melarang perburuan menengah dan besar paus untuk keuntungan pada tahun 1986.

Setiap tahun, pemerintah menetapkan kuota perburuan untuk paus sirip dan paus minke. Tahun lalu, pemburu paus Islandia memburu 155 paus sirip dan 29 paus minkes, yang tidak dianggap terancam punah.  Daging paus minkes sebagian besar menarik bagi wisatawan yang dapat memesannya di restoran Islandia.