Manusia Bermata Biru Miliki Satu Nenek Moyang

By , Sabtu, 12 Maret 2016 | 12:00 WIB

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manusia yang memiliki mata biru memiliki satu nenek moyang. Sebuah tim dari University of Copenhagen telah melacak mutasi genetik yang terjadi 6-10.000 tahun lalu dan menemukan penyebab dari warna mata biru semua manusia yang hidup di planet ini hari ini.

Mutasi genetik

"Awalnya, kita semua memiliki mata cokelat. Tetapi mutasi genetik mempengaruhi gen OCA2 dalam kromosom kita, menghasilkan sebuah perubahan yang secara harfiah mematikan kemampuan untuk menghasilkan mata coklat," kata Profesor Hans Eiberg dari Departemen Kedokteran Seluler dan Molekuler.

Kode gen OCA2 disebut P protein, yang terlibat dalam produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada rambut, mata dan kulit. Perubahan terletak pada gen yang berdekatan dengan OCA2, bagaimanapun, tidak mematikan gen seluruhnya, melainkan membatasi tindakan untuk mengurangi produksi melanin dalam iris. Efek perubahan pada OCA2 sangat spesifik, jika gen OCA2 telah benar-benar hancur atau dimatikan, manusia akan hidup tanpa melanin di rambut mereka, mata atau warna kulit, suatu kondisi yang dikenal sebagai albinisme.

(Baca : Tak Ada Orang yang Bermata Biru  )

Variasi genetik yang terbatas

Variasi warna mata, dari coklat ke hijau semua bisa dijelaskan oleh jumlah melanin dalam iris, tetapi individu bermata biru hanya memiliki tingkat kecil variasi dalam jumlah melanin di mata mereka. "Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa semua individu bermata biru terkait dengan nenek moyang yang sama," kata Profesor Eiberg.

"Mereka semua telah mewarisi saklar yang sama di tempat yang sama persis di DNA mereka,” tambahnya. Individu bermata cokelat, sebaliknya, memiliki variasi individu cukup di bidang DNA yang mengontrol produksi melanin.

(Baca pula : Tahun 2050, Setengah Populasi Dunia Diprediksi Menderita Rabun jauh )

Profesor Eiberg dan timnya meneliti DNA mitokondria dan membandingkan warna mata individu bermata biru dari berbagai negara, seperti Yordania, Denmark dan Turki. Temuannya adalah yang terbaru dalam satu dekade penelitian genetik, yang dimulai pada tahun 1996, ketika Profesor Eiberg pertama kali terlibat dalam meneliti OCA2 sebagai gen yang bertanggung jawab atas warna pada mata manusia.

Alam mengacak gen kita

Mutasi mata coklat ke biru bisa jadi mewakili mutasi posistif maupun negatif. Ini adalah salah satu dari beberapa mutasi seperti warna rambut, kebotakan, dan bintik-bintik, yang tidak meningkat atau mengurangi kesempatan manusia untuk bertahan hidup.

(Baca pula : DNA Kuno Mengungkapkan Bagaimana Orang Eropa Berkulit Putih dan Bermata Biru )

Seperti yang dikatakan Profesor Eiberg,  bahwa itu hanya menunjukkan bahwa alam terus mengacak genom manusia, menciptakan genetik kromosom manusia, dan mencoba perubahan yang berbeda.