Jejak Tangan Berusia 8.000 Tahun Bukan Milik Manusia, Siapakah Pemiliknya?

By , Jumat, 4 Maret 2016 | 07:00 WIB

Antropolog yang menyelidiki penemuan cetakan tangan berusia 8000 tahun dalam gua Mesir mengatakan bahwa cetakan itu tidak dibuat oleh tangan manusia.

Peneliti tak sengaja menemukan jejak tangan tersebut di sebuah gua di Sahara, setelah mereka menggali lebih dari 5000 gambar yang diukir di atas batu 14 tahun yang lalu. Gua itu terletak di perbatasan barat daya Mesir dengan Libya .

Gua yang dikenal sebagai Wadi Sura II telah menjadi fokus penelitian bagi Emmanuelle Honoré dari McDonald Institute for Archaeological selama bertahun-tahun.

Honoré mengatakan, dirinya tertegun ketika melihat bentuk cetakan tangan itu. “Mereka jauh lebih kecil dari tangan bayi manusia, jari-jarinya juga terlalu panjang,” katanya kepada National Geographic.

Para ilmuwan mengambil pengukuran stensil dan membandingkannya dengan bayi manusia yang baru lahir, termasuk bayi kelahiran prematur yang baru berusia 26-36 minggu.Namun penelitian dari 13 jejak tangan itu menunjukkan bahwa alih-alih dibuat dengan tangan manusia, jejak itu dibuat oleh kadal kecil.

Lukisan di dinding gua Wadi Sura II (Emmanuelle Honoré)

Meskipun Honoré yakin bahwa jejak tersebut dibuat oleh kadal, ia tetap belum yakin mengapa mereka berada di sana. Atau alasan mengapa peradaban saat itu ingin menggambar atau menggunakan kaki hewan di dinding gua mereka.

“Ini merupakan tantangan bagi kita sebagai peneliti untuk menafsirkan lukisan-lukisan tersebut. Sebab, kita memiliki budaya yang sama sekali berbeda,” ujar Honoré.