Ada banyak galaksi di alam semesta ini yang mengandung banyak sekali bintang dengan planet-planet yang mengorbitnya. Jika melihat cukup lama, Anda pasti menemukan beberapa fenomena menarik.
(Baca juga: Siapa Sangka, Ternyata Ada 'Kupu-Kupu' di Luar Angkasa)
Ada awan gas yang cukup besar untuk membuat 2 juta Matahari kita, Ada gelembung biru nebula dari sisa-sisa bintang yang sekarat. Bahkan, ada sebuah planet dengan dinamika orbital aneh sehingga menciptakan ‘gerhana bintang’ yang berlangsung selama sekitar 3,5 tahun setiap 69 tahun sekali (Ya, gerhana bintang, sebab frasa “gerhana matahari” hanya mengacu pada Matahari kita).
Gerhana aneh itu terjadi di TYC 2505-672-1, sistem bintang tua yang ditemukan 10.000 tahun cahaya dari Bumi.
Berkat pusat bintang biner yang terdiri dari sepasang bintang raksasa merah, sistem ini menetapkan rekor durasi terlama gerhana bintang dan periode gerhana bintang terlama di sistem biner.
(Baca juga: Supernova Paling Terang Ditemukan)
Para astronom memperkirakan bahwa untuk mendapatkan siklus gerhana 69-tahun ini, dua bintang harus mengorbit satu sama lain pada jarak sekitar sejauh matahari dari Uranus.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Epsilon Aurigae, bintang raksasa yang terletak sekitar 2.200 tahun cahaya dari Bumi. Di sana, gerhana berlangsung selama 640-730 hari setiap 27 tahun sekali.
Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana para astronom dapat menemukan fenomena ini jika gerhana hanya terjadi tiap 69 tahun dan berlangsung selama 3,5 tahun? Bukankan ini berarti bahwa sebagian besar waktu Anda melihat ke arah bintang itu tidak ada gerhana? Atau jika melihat selama gerhana, bukankah itu berlangsung sangat lama sehingga mungkin Anda tidak melihat bahwa bintang itu seharusnya ada di sana?
(Baca: Sistem Badai Raksasa di Bintang Kerdil W1906+40)
Para astronom mengatasi tantangan ini dengan menggunakan ribuan foto yang diambil selama bertahun-tahun berkat adanya Digital Access to Sky Century @ Harvard (DASCH). DASCH merupakan proyek di Universitas Hardvard untuk melestarikan dan mendigitalkan gambar yang direkam pada pelat fotografi astronomi sebelum astronomi didominasi oleh pencitraan digital.
Gambar-gambar itu diambil sejak 1890-1989 dari survei regular dari langit utara. Dengan menggabungkan lebih dari 10.000 foto yang menunjukkan sistem bintang TYC 2505-672-1 dari waktu ke waktu, astronom mampu memeriksa kurva cahaya jangka panjang dan melihat dengan jelas gerhana bintang.
(Baca juga: Ketika Lubang Hitam Supermasif Menelan Bintang)