Di dalam hutan hujan tropis Asia Tenggara, sebuah tanaman parasit yang disebut Rafflesia adalah bunga terbesar di dunia. Beberapa dari bunga Rafflesia ini secara instan dapat tumbuh dengan memiliki diameter sebesar satu meter dan memiliki berat hingga 22 pound (10 kg).
Bunga-bunga ini disebut sebagai bunga bangkai oleh orang lokal karena sering mengeluarkan bau seperti daging yang membusuk.
Saat ini, pada Pulau Luzon di Filipina, sebuah kelompok ilmuwan sudah menemukan bunga terkecil dari bunga-bunga raksasa ini. Penemuan terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of the Philippines Diliman dan University of the Philippines Los Banos. Ukuran diameter dari bunga terkecil ini hanya sebesar 9,73 cm dan dinamakan menjadi Rafflesia consueloae. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal bebas PhytoKeys.
baca juga : Menyambut Valentine, Sebuah Spesies Tanaman Baru Berbentuk Hati Ditemukan
Cukup aneh memang, penemuan ini terjadi setelah seorang asisten dalam kelompok penelitian tersebut tiba-tiba terjatuh karena beberapa sampah hutan dan menemikan bunga tersebut. Kemudian pemimpin dari penelitian ini Prof Perry S.Ong menggambarkan bahwa penemuan ini sebagai penemuan yang tidak disengaja.
Spesies terbaru ini dinamakan Rafflesia consueloae sebagai penghormatan untuk Ms Consuelo 'Connie' Rufino Lopez, seorang mitra dari ahli industri Filipina, Oscar M. Lopez.
"Bunga Rafflesia adalah bunga yang unik, mereka adalah tumbuhan parasit pada akar dan batang tanaman merambat yang ada di hutan dan tidak memiliki akar yang berbeda, batang atau daun mereka sendiri," jelas salah satu penulis Prof Edwino S. Fernando. "Jadi , bunga ini sepenuhnya tergantung bergantung pada tumbuhan inangnya untuk mendapatkan air dan nutrisi."
Di Sumatera dan Borneo spesies lain dari genus yang sama, Rafflesia arnoldi, memegang rekor dalam menjadi bunga terbesar di duia dengan memiliki ukuran diameter yang mencapai 1,5 meter. Di Filipina, Rafflesia schadenbergiana, yang ditemukan hanya di Mindanao, hanya memiliki ukuran diameter terbesar 0,8 meter. Profesor Fernando, menambahkan Rafflesia consueloae sebagai spesies urutan ke-6 dari Pulau Luzon dan urutan ke-13 dari seluruh kepulauan Filipina.
baca juga : Penemuan Tiga Spesies Baru Katak Berkutil di Brasil
Spesies terbaru ini sudah diklasifikasikan sebagai tanaman yang sangat terancam punah menurut IUCN karena hanya berada kurang dari 100 km2 keberadaan tanaman ini dan hanya memiliki dua populasi yang kecil.
Perlindungan lanjutan dari populasi spesies ini penting dilakukan karena beberapa orang lokal masih sering melakukan pemburuan pada satwa liar dan kebakaran hutan yang terjadi pada musim kemarau, faktor tersebut kemungkinan dapat mengancam kelangsungan hidup R. consueloae.
baca juga : Nama Sir David Attenborough Melekat pada Spesies Baru Kupu-kupu