Para peneliti menyelidiki penyebab lonjakan sejumlah singa laut yang kelaparan terdampar di pantai di California baru-baru ini. Mereka mengklaim telah menemukan bukti kuat bahwa penurunan ketersediaan sumber makanan tertentulah yang mendorong fenomena tragis ini. Namun, alasan di balik pergeseran dalam komposisi spesies mangsa lokal cenderung bervariasi dan kompleks, sehingga sulit untuk memprediksi berapa lama tren akan terus berlanjut atau merancang strategi untuk mengatasi situasi ini.
(Baca :Kerusakan Otak Singa Laut Akibat Racun Alga Berujung pada Kematian)
Selama semester pertama tahun 2015, lebih dari 3.000 bayi singa laut bayi yang kurang gizi ditemukan terdampar di sepanjang garis pantai California (sebuah angka yang tidak 15 kali lebih tinggi dari tingkat normal).
Anak singa laut biasanya tinggal dengan induk mereka untuk tahun pertama kehidupan, penemuan begitu banyak bayi tanpa ditemani induknya menyebabkan para ilmuwan menduga bahwa, betina lokal mungkin telah mengalami kesulitan menyusui anak mereka, menyebabkan mereka untuk sendirian mencari makanan.
Untuk mencoba dan menentukan mengapa ini terjadi, para peneliti memutuskan untuk memantau kebiasaan makan singa laut betina di wilayah sekitar penangkaran San Miguel, terletak di Kepulauan Channel di lepas pantai California selatan. Tim peneliti melacak gerakan enam betina ditandai di daerah mereka mencari makan, dan referensi silang informasi ini dengan data mengenai populasi ikan di daerah ini.
(Baca pula : Perairan Pasifik Menghangat, Singa Laut Terdampar di California)
Peneliti menerbitkan temuan mereka di jurnal Royal Society Open Science, mereka mengungkapkan bagaimana populasi ikan, sebagai mangsa umum telah habis di seluruh daerah biasa para singa laut mencari makandalam dekade terakhir. Sebaliknya, spesies lain seperti cumi dan rockfish telah meningkat dalam kelimpahan selama periode ini.
Singa laut adalah pengumpan oportunistik yang siap mengubah menu makan mereka sesuai dengan ketersediaan mangsa, para peneliti mengusulkan bahwa sebagian besar dari merekan telah beralih dari ikan ke cumi-cumi dan rockfish selama 10 tahun terakhir. Namun, karena cumi-cumi dan rockfish mengandung lebih sedikit lemak dan nutrisi, ada kemungkinan bahwa nilai gizi susu singa laut betina telah memburuk, sebagai akibat dari pergeseran pola makan ini. Mereka mengklaim, ini mungkin adalah penyebab utama dari kenaikan baru-baru bayi singa laut yang kelaparan.