Ekstrim El Nino, Celah Penyebaran Penyakit

By , Kamis, 10 Maret 2016 | 08:00 WIB

Penyakit berbahaya dapat tersebar melalui arus laut dari satu negara ke negara berkat El Nino, dan itu mungkin akan terjadi lebih sering karena perubahan iklim. (Baca : WMO Merekam Cuaca Terpanas di tahun 2015)

Masalah kesehatan dan perubahan iklim telah dikaitkan sejak dahlu. Misalnya, karena suhu meningkat dan pola cuaca berubah, nyamuk pembawa penyakit tetap lebih aktif dan dapat menyebar penyakit, atau polusi udara yang dapat mempengaruhi penyakit kardiovaskular dan asma.

Sekarang, sebuah studi baru menunjukkan bahwa peristiwa El Nino mengintensifkan penyebaran, karena iklim yang memanas, arus air pada sistem cuaca dapat menyebar penyakit menular di seluruh lautan.

Dr. Jaime Martinez-Urtaza, peneliti di departemen biologi dan biokimia di University of Bath, Inggris memimpin studi ini. Ia dan rekannya memiliki bukti dengan kedatangan bakteri air dari Asia, yang dikenal sebagai Vibrios, di Peru.

Kelompok bakteri ini dapat menyebabkan penyakit perut, jika seseorang terkena  mikroba dalam air laut atau dengan makan makanan laut yang terkontaminasi. Mikroba asal Asia ini muncul di Amerika Latin hampir bersamaandengan peristiwa ekstrim El Nino.

(Baca pula : El Nino Memaksa Penguin Kaisar Berenang 130km Mencari Makan)

El Niño dapat memicu angin kencang dan hujan di beberapa belahan dunia, seperti Amerika Selatan, dan mengurangi curah hujan di lain tempat, seperti Australia. Penyakit berkembang dalam masyarakat yang hancur oleh bencana alam, seperti banjir. Martinez-Urtaza mencatat bahwa El Niño bukanlah satu-satunya cara penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air. Tentu saja ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan, tetapi mungkin El Nino memiliki peran juga.

Martinez-Urtaza mengatakan bahwa munculnya infeksi Vibrio tiba-tiba di Amerika Latin sebelumnya, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Para peneliti menyimpulkan bahwa bakteri sensitif terhadap iklim, sehingga dapat melampirkan organisme yang lebih besar, aszooplankton di sepanjang arus laut untuk menyebarkan secara global.

"Sejumlah penelitian sebelumnya telah menunjukkan bagaimana Vibrios mengikat dan menggunakan organisme yang lebih besar sebagai sumber energi, dan melalui mekanisme ini," kata Martinez-Urtaza dalam sebuah pernyataan.

(Baca juga : Kebakaran di Kalimatan dan Sumatera Akibat Pengaruh El Nino)

Lautan panas El Nino menghasilkan arus kuat, dikombinasikan pula dengan penurunan salinitas akibat hujan deras, lingkungan pesisir dapat menjadi penyebaran optimal bagi bakteri menular dari perjalanan jauh dengan mencemari makanan laut.