Sepasang ilmuwan Eropa melaporkan bahwa gagak dan burung beo dapat berpikir logis, mengenali diri dalam cermin dan merasa empati. Mereka sama cerdasnya dengan kemampuan kera. (Baca : Si Pintar Gagak)
Otak burung tidak memiliki neokorteks, struktur dalam otak mamalia yang mengontrol keterampilan kognitif. Otak mereka juga jauh lebih kecil dari otak para kera. Jadi bagaimana mereka dapat melakukan tugas-tugas tertentu pada kera ? Onur Güntürkün, dari Ruhr-Universität Bochum menyatakan bahwa mekanisme yang berbeda pada proses yang kompleks dikembangkan secara mandiri oleh burung dan mamalia.
Menulis dalam jurnal Trend in Cognitive Sciences, ia dan Thomas Bugnyar dari University of Vienna melaporkan bahwa sementara, otak dari dua hewan tersebut memiliki struktur yang berbeda, ada kesamaan dalam arsitektur otak. Kedua kelompok memiliki struktur otak pra-frontal yang mengontrol fungsi-fungsi tingkat tinggi yang sama.
(Baca pula : Bahasa Tubuh Gagak Dalam Berkomunikasi)
Para penulis mengusulkan jalur evolusi yang terpisah terhadap persamaan, karena kedua kelompok hewan menghadapi tantangan yang sama. Mereka menyimpulkan bahwa baik korteks berlapis-lapis atau otak yang besar memerlukan keterampilan mental yang kompleks.