Warga di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, menggunakan film bekas rontgen untuk menikmati fenomena Gerhana Matahari pada Rabu (9/3/2016).
Warga tidak tahu harus membeli atau mencari kacamata khusus untuk melihat Gerhana Matahari sehingga memanfaatkan benda-benda yang mereka punya.
Martoyo (56), seorang tukang becak di Pasar Kartasura, tampak serius mengamati proses Gerhana Matahari di atas jembatan penyeberangan di Jalan Ahmad Yani, Kartasura.
Namun, bukan kacamata khusus yang dia gunakan untuk menyaksikan gerhana, namun secarik kertas film hasil rontgen miliknya.
"Dulu saya pernah kecelakaan dan di-rontgen karena tulang bahu saya patah. Pas ada Gerhana Matahari ini, saya bongkar lagi, ketemu, dan akhirnya bisa buat nonton gerhana mas," kata Maryoto.
Maryoto tidak sendirian, film rontgen bekas miliknya ternyata mengundang anak-anak di sekitar pasar untuk ikut menonton Gerhana Matahari. Anak-anak tersebut bergiliran menonton gerhana dengan film rontgen milik Maryoto.
"Harganya mahal kacamatanya itu mas, jadi ya pakai ini saja, gratis," kata Rudi, salah satu anak.
Gerhana Matahari hanya dapat dilihat dengan kacamata atau filter yang bisa meredam sinar matahari secara langsung. Apabila dilihat dengan mata telanjang, sinar matahari akan mengakibatkan kerusakan pada organ mata.