Meminum kopi dalam jumlah yang banyak ternyata memiliki kaitannya dengan mengurangi risiko pengembangan multiple sklerosis (MS) atau penyakit yang menyebabkan radang kronis para system saraf pusat dan saraf tulang belakang (CNS), menurut sebuah penelitian terbaru.
Dibandingkan dengan orang yang mengaku tidak pernah meminum kopi, orang-orang yang dilaporkan gemar meminum kopi dalam jumlah yang banyak diperkirakan tiga kali lebih tidak mungkin terkena penyakit MS, menurut penelitian.
"Kami telah mengobservasi sebuah jumlah hubungan yang signifikan antara tingginya mengonsumsi kopi dan penurunan risiko pengembangan penyakit MS," para peneliti yang dipimpin oleh Anna Hedstrom, seorang mahasiswa gelar doctor pada bidang kedokteran lingkungan dari Karolinska Institute di Swedia menulis di dalam penelitian meta-analysis yang diterbitkan di dalam Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry.
baca juga : Warga Jeju Berlomba Cicipi Kopi Indonesia
Di dalam penelitian, para peneliti mencari hasil dari dua kasus penelitian yang melibatkan 2,770 orang yang memiliki MS dan 3,960 orang yang tidak mempunyai MS.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang dilaporkan memiliki jumlah konsumsi kopi yang tinggi (yakni lebih dari 4 cangkir (900 ml) per hari) memiliki setidaknya 29 persen risiko terkena MS lebih rendah daripada mereka yang dilaporkan tidak meminum kopi.
Penelitian tersebut mengungkapkan sebuah hubungan, dan bukan penyebab dan efek antara meminum kopi yang banyak dan risiko terkena MS yang lebih rendah.
Namun adalah suatu kemungkinan bahwa kafein memiliki sebuah efek perlindungan dalam otak dan sumsum tulang belakang , menurut penelitian tersebut. Pada orang-orang penderita MS, system imun mereka menyerang pelindung imun mereka yang disebut myelin, yang mengitari serabut saraf.
Kerusakan ini membuat otak kita sulit untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh yang kemudian menimbulkan sebuah gejala seperti lemahnya otot, koordinasi yang buruk, penglihatan yang kabur dan rasa sakit.
Bagaimanapun para peneliti mengingatkan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Para peneliti juga mencatat bahwa analisis mereka memiliki batasan. Termasuk orang-orang yang diminta untuk mengontrol konsumsi kopi mereka yang dapat menyebabkan masalah lainnya.
baca juga : Bahayanya Menggunakan Gelas Kopi Sekali Pakai