Manchineel, Pohon Mematikan dari Karibia

By , Kamis, 17 Maret 2016 | 19:00 WIB

Pohon Manchineel termasuk ke dalam spesies pohon yang terancam punah. Di Spanyol, pohon ini dijuluki sebagai “pohon kematian" dari Karibia.

Cerita ini bermula ketika Nicola Strickland, seorang ahli radiologi, pergi berlibur ke Pulau Karibia, Tobago. Niat ingin menikmati surga tropis lengkap dengan pantai sepi yang indah harus berujung petaka ketika ia pergi mencari makan, Strickland dan temannya menemukan beberapa buah hijau berbau harum yang tampak seperti buah apel kecil. Celakanya mereka memutuskan untuk mengambil dan kemudian memakan buah itu. Hanya dalam beberapa saat tenggorokan mereka serasa panas terbakar dan mengalami sesak nafas.

Buah tersebut nyatanya adalah sumber petaka. Buah yang diambil dari pohon manchineel (Hippomane mancinella) ini ternyata beracun. Pohon manchineel ini terdapat di daerah tropis seperti selatan Amerika Utara, Amerika Tengah, Karibia, dan Amerika Selatan bagian utara.

Di Spanyol, pohon ini dijuluki arbol de la muerte, yang secara harfiah berarti "pohon kematian". Menurut Guinness World Records, pohon manchineel sebenarnya pohon yang paling berbahaya di dunia. Seperti dijelaskan oleh Florida Institute of Food and Agricultural Sciences, semua bagian dari manchineel sangat beracun, dan berpotensi menimbulkan kematian.

Getah dari pohon manchineel dapat menyebabkan kulit menjadi lepuh seperti terbakar apabila terkena. Getah ini mengandung berbagai racun, yang diduga berasal dari phorbol, senyawa organik yang bisa sangat larut dalam air.  Bahkan, jika kita berteduh di bawah pohon manchineel ketika hujan, tetesan air hujan yang membawa getah masih bisa membakar kulit.

Karena pohon ini mengerikan, di beberapa bagian pohon ditandai dengan palang merah atau bahkan dipasangkan dengan tanda-tanda peringatan yang jelas. Namun sebagai pohon besar, manchineel tumbuh ke dalam semak-semak lebat yang sangat baik untuk perlindungan terhadap erosi pantai di pantai Amerika Tengah.Tukang kayu Karibia nampaknya juga telah terbiasa dan terlatih menggunakan kayu manchineel untuk dimanfaatkan menjadi furniture selama berabad-abad. Setelah hati-hati memotong, mereka melakukan pengeringan kayu Manchineel di bawah sinar matahari untuk menetralisir getah beracun.