Ilmuwan Temukan 'Fairy Circle' di Australia

By , Sabtu, 26 Maret 2016 | 07:00 WIB

Sebuah tim ilmuwan internasional mengumumkan penemuan menarik yang mereka sebut dengan Fairy Circle di pedalaman terpencil Australia Barat. (Baca : Crop Circle Dasar Laut, Siapa Pembuatnya?)

Menurut ahli biologi tanaman, fairy circle adalah salah satu misteri terbesar alam.

Lingkaran itu tanpa vegetasi dan sering dikelilingi oleh pinggiran rumput yang tinggi. Meskipun bibit kadang-kadang ditemukan di sebidang tanah tandus setelah hujan, mereka biasanya tidak bertahan lama, meninggalkan tanah benar-benar kosong untuk sebagian besar waktu.

Sampai saat ini, fenomena fairy circle hanya diketahui terjadi di padang rumput kering Namibia.

"Ada berbagai hipotesis tentang bagaimana fairy circle ini muncul: (i) beberapa peneliti telah menjelaskan ini terjadi karena rayap atau semut; (Ii) ilmuwan lain percaya bahwa gas karbon monoksida beracun bangkit dari interior bumi di bawah lingkaran dan membunuh vegetasi; (Iii) daerah tandus timbul sendiri dalam kondisi tertentu, "kata Dr. Getzin, yang telah selama bertahun-tahun mendukung hipotesis ketiga.

Untuk menyelidiki fenomena lebih dekat, Dr. Getzin dan rekan-rekannya pergi ke kota tambang Newman, di Pilbara Australia.

Para ilmuwan mengukur lingkaran tandus, dibandingkan suhu permukaan mereka dengan daerah bervegetasi, dan memetakan indikasi semut dan rayap dalam empat bagian dari wilayah hampir tak berpenghuni tersebut.

Mereka mengamati bagaimana air terkuras habis di daerah-daerah dan mengambil sampel tanah. Mereka juga menambahkan evaluasi citra udara, analisis statistik dari pola lanskap dan simulasi komputer.

"Sementara di Namibia biasanya ada dua sampai tiga spesies rayap atau semut merayap di sekitar atau di lingkaran peri dan membuka ruang untuk spekulasi, situasi di Australia lebih jelas," kata Dr. Getzin.

"Ada yang kami temukan di sebagian besar kasus, tidak ada sarang di lingkaran, dan tidak seperti di Namibia, rayap pasir tidak ada di Australia. Kami menemukan fairy circle di Australia memiliki pola distribusi yang sama sekali berbeda dengan fairy circle di Namibia. "

Tim mengindikasi bahwa tanah tandus tidak dihasilkan oleh aktivitas hewan, tetap lebih ke cara tanaman mengorganisir diri. (Baca pula : Crop circle muncul lagi di Yogyakarta)

"Kami melaporkan bahwa sejauh ini belum diketahui fairy circle di pedalaman terpencil Australia tersebut memiliki struktur spasial sama dengan yang ada 10.000 km dari Namibia," Dr. Getzin dan co-penulis menulis dalam kertas di Prosiding National Academy of Sciences.