Matahari Menyebrang Ekuinok Di Antara Dua Gerhana

By , Rabu, 23 Maret 2016 | 17:00 WIB

Planet Bumi dapat diibaratkan sebuah wahana antariksa alamiah. Baru sebagian penumpang wahana antariksa ini menyaksikan atraksi semesta, Gerhana Matahari Total 2016. Kini momen tahunan yang akan disaksikan adalah momen Matahari menyeberang equinok. Pada tahun 2016 momen Matahari di arah equinok itu akan berlangsung pada tanggal 20 Maret 2016 jam 11:31 WIB. Kini Matahari bersiap akan meninggalkan belahan langit selatan menuju belahan langit Utara. Matahari akan mulai menghangatkan belahan Bumi Utara dengan sorotan energy radiasi yang sangat besar, rata – rata permukaan Bumi tiap detik menerima energi 1360 W per meter persegi.

Setahun gerhana sekitar 18.6422 hari lebih pendek dari setahun tropis rata rata (1 tahun tropis astronomi rata – rata 365.2422 hari) atau 18.65 hari terhadap setahun tropis kalendar (1 tahun tropis kalendar rata – rata 365.2425 hari). Setahun Gerhana rata – rata 346.6 hari dan setahun kalendar 365 atau 366 hari bila tahun kabisat, rata – rata sekitar 365.2425 hari. Tahun 2016 merupakan tahun Kabisat (tahun yang habis dibagi 4 dan bukan tahun yang habis dibagi 100) terdiri dari 366 hari, Februari pada tahun 2016 terdiri dari 29 hari.

Ekuinok buln Maret & September, saat selang siang dan malam di berbagai belahan dunia sama. Kredit: langitselatan

Kedudukan Matahari selalu berada di ekliptika.  Ekliptika berpotongan dengan ekuator langit di dua titik, titik musim semi atau vernal equinox dan titik musim gugur atau autumnal equinox dan setiap tahun Matahari akan melewati kedua titik tersebut dengan jadual seperti di dalam table di bawah ini.

Fenomena saat Matahari di ekuinok adalah selang waktu siang dan malam di berbagai belahan planet Bumi terbagi menjadi dua bagian yang sama. Sekarang tanggal kedudukan Matahari di ekuinok relatif teratur antara tanggal 20 atau 21 Maret. Sebelum reformasi kalendar Matahari, kedudukan Matahari bergeser sehingga 10 hari lebih cepat mencapai titik vernal ekuinok. Pada waktu itu jadual fenomena selang waktu siang dan malam di berbagai belahan planet Bumi terbagi menjadi dua bagian yang sama, berlangsung 10 hari lebih cepat. Oleh karena itu ketika reformasi kalendar surya Yulian menjadi Gregorian, menghapus 10 hari dengan cara menetapkan setelah tanggal 4 Oktober 1582 keesokannya menjadi 15 Oktober 1582. Reformasi tersebut ditanggapi berbeda di berbagai Negara di dunia dan baru selesai menjelang akhir abad 20.

Setahun kalendar bisa berlangsung 2 atau 3 musim gerhana, karena . Pada tahun 2016 terdiri dari 2 musim gerhana.

Musim gerhana pertama antara 9 – 23 Maret, Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016: 11 hari menjelang gerhana Matahari berada pada kedudukan Matahari di vernal ekuinok (20 Maret 2016) dan ditutup dengan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 23 Maret 2016: 3 hari setelah kedudukan Matahari melewati vernal equinok (titik Aries) pada tahun 2016 jatuh pada tanggal 20-Maret jam 11:31 WIB.

Musim Musim gerhana kedua antara 1 – 17 September, Gerhana Matahari Cincin (GMC) 1 September 2016: 21 hari menjelang gerhana Matahari berada pada kedudukan Matahari di autumnal ekuinok (22 September 2016 jam 21:22 wib) dan ditutup dengan Gerhana Bulan Penumbra 16 – 17 September 2016: berakhir sekitar 5 hari sebelum kedudukan Matahari melewati autumnal equinox atau titik musim gugur.

!break!

Fenomena Matahari di Arah Ekuinok

Ekuinok bulan Maret & September, saat selang siang dan malam di berbagai belahan dunia sama. (Langit Selatan)

Fenomena ekuinok bulan Maret merupakan fenomena kedudukan Matahari menyeberang dari belahan langit Selatan menuju belahan langit Utara. Fenomena ekuinok bulan Maret 2016 di antara GMT 9 Maret 2016 dan GBP 23 Maret 2016. Jadi penyeberangan titik ekuinok bulan Maret 2016 berlangsung pada musim gerhana pertama 2016. Jadi peringatan Matahari berada di zenith Tugu Khatulistiwa di Pontianak di apit dengan fenomena alam GMT 9 Maret 2016 dan gerhana Bulan 23 Maret 2016. Bangsa Indonesia berkesempatan melihat kedua gerhana tersebut, gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 dan gerhana Bulan Penumbra 23 Maret 2016.

Gerhana Penumbra 23 Maret 2016 dimulai pada jam 16:39 wib, pertengahan gerhana Penumbra 23 Maret 2016 jam 18: 47 wib, Gerhana Penumbra 23 Maret 2016 berakhir jam 20: 55 wib.  Secara umum Bulan terbit di wilayah Indonesia telah dalam keadaan gerhana penumbra, kecuali di beberapa tempat Indonesia timur seperti Ambon, Sorong dan Jayapura dapat menyaksikan awal gerhana bulan penumbra 23 Maret 2016. Pada pertengahan gerhana sekitar 80% bundaran Bulan berada dalam kawasan penumbra atau mengalami pengurangan sorot cahaya Matahari, karena sebagian sorot cahaya Matahari kepermukaannya terhalang oleh planet Bumi. Momen fasa Bulan Purnama berlangsung pada tanggal 23 Maret 2016 jam 19:01 wib, wajah purnama Bulan tidak secerah biasanya karena berkurangnya sorot cahaya Matahari ke permukaan Bulan.  Pada prinsipnya gerhana bulan penumbra 23 Maret 2016 dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia.

Sedang musim gerhana kedua berakhir sebelum Matahari menyeberang dari belahan langit Utara menuju belahan langit Selatan pada tanggal 22 September 2016 pada jam 21:22 wib. Hal ini disebabkan setahun gerhana lebih pendek dari setahun kalendar. Perjalanan Matahari dari ekuinok ke ekuinok sekitar 6 bulan, namun dari titik simpu ke titik simpul berikutnya kurang dari 6 bulan.

Gerhana Penumbra mulai 16  September 2016 jam 23:55 wib, pertengahan gerhana Penumbra 17 September 2016 jam 1: 54 wib, Gerhana Penumbra 17 September 2016 berakhir jam 3: 54 wib. Pada pertengahan gerhana sekitar 93% bundaran Bulan berada dalam kawasan penumbra atau mengalami pengurangan sorot cahaya Matahari. Momen fasa Bulan Purnama berlangsung pada tanggal 17 September 2016 jam 02:05 wib. Pada prinsipnya gerhana bulan penumbra 16 ? 17 September 2016 dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia.

Gerhana Bulan Penumbra dan gerhana Bulan lainnya tidak berbahaya untuk ditatap dengan mata bugil maupun menggunakan teleskop. Bulan purnama mudah dicari, setelah Matahari terbenam di arah barat, Bulan akan terbit di sebelah Timur.  Selamat menonton atraksi semesta dari seluruh wilayah Indonesia, Bulan purnama dalam suasana gerhana penumbra.