Pemakaman Zaman Besi Ditemukan Di Inggris Utara

By , Rabu, 23 Maret 2016 | 07:00 WIB

Sisa lebih dari 150 kerangka pada Zaman Besi telah ditemukan dalam penggalian di sebuah desa kecil di bagian utara Inggris. Penemuan ini diperkirakan berusia sekitar 2.500 tahun, ditemukan ketika seorang pengembang properti lokal menggali tanah untuk mulai membangun rumah-rumah di situs di timur Yorkshire kota Pocklington. Temuan ini dipuji sebagai salah satu "kepentingan internasional," dilihat dari awal periode keberadaannya di Inggris Raya

(Baca : Arkeolog Israel Temukan Kilang Anggur Berusia 1.600 Tahun)

Tanah pemakaman tersebut diperkirakan dimulai saat Zaman Besi, membentang  selama 800 SM sampai 43 Masehi, ketika Kekaisaran Romawi menginvasi dan perlahan-lahan menyebar melalui sebagian besar daratan Inggris. Periode ini ditandai dengan pergeseran alat berbasis perunggu dengan yang terbuat dari besi, dengan sekelompok orang mulai bertani saat tinggal di suku-suku yang tersebar di seluruh negeri.

Tanah pemakaman terdiri dari 75 makam terpisah, terdapat pula barang-barang pribadi ditemukan di dalamnya. Hal ini termasuk perhiasan dalam bentuk manik-manik kuning dan bros, tembikar, juga senjata seperti tombak, pedang dan bahkan perisai langka. Bahkan, para arkeolog berpikir bahwa mereka telah menemukan kuburan berbeda dari yang mungkin milik prajurit zaman besi.

Sementara sebagian besar makam berbentuk bujur sangkar, tiga makam berbeda memiliki bentuk melingkar. Tiga makam tersebut adalah orang-orang yang telah dimakamkan dengan senjata mereka. Para arkeolog berpikir bahwa, tiga makam itu memiliki pola yang digunakan untuk anggota penting dari masyarakat.

(Baca pula : Peneliti Rekonstruksi Lanskap Afrika 1,8 Juta Tahun Lalu)

Salah satu makam yang melingkar milik pria berusia 17- 23 tahun. Sebilah pedang patah ditemukan tergeletak di sisinya. Ia ditempatkan dalam posisi berjongkok dalam sebuah kotak kayu, dan telah ditombak di sepanjang tulang punggungnya, dan di pangkal pahanya. Arkeolog berspekulasi bahwa pemuda itu dikorbankan dalam "ritual penusukan" untuk melepaskan rohnya.

Selain menggunakan tes DNA untuk mencari tahu dari mana orang-orang dalam makam berasal, arkeolog juga ingin melihat bagaimana individu-individu saling terkait. Tiga dari makam ditemukan saling berhubungan, menunjukkan bahwa mereka anggota keluarga yang telah terkubur selama mungkin seratus tahun lebih dahulu. Ini berarti bahwa tanah pemakaman dipertahankan dan digunakan terus-menerus untuk jangka waktu yang signifikan.