Wanita Pertama yang Memetakan Dasar Laut

By , Selasa, 22 Maret 2016 | 17:00 WIB

Pada penelitian ilmu bumi, banyak perempuan telah berkontribusi signifikan langsung ke lapangan, bahkan kembali di abad ke-18, ketika lapangan pada wanita masih dalam masa pertumbuhan. Namun, justru sekarang perempuan masih kurang terwakili di bidang ini.

(Baca : Kepo Hutan: Peta Daring untuk memantau Kebakaran Lahan dan Deforestasi di Indonesia

Pada tahun 1940 wanita tidak diizinkan untuk bekerja di atas kapal penelitian ilmiah, tetapi ini tidak mencegah Marie Tharp, seorang draftswoman dari Columbia University mengembangkanminatnya.

Bekerja dengan ahli geologi Bruce Heezen, Tharp menggambar peta dari data yang Heezen bawa kembali dari ekspedisi penelitian. Ia menganalisis jutaan ping sonar yang memantul dari dasar laut.

Mereka menciptakan peta topografi pertama Atlantik Utara pada tahun 1957. Mereka menemukan 10.000 mil rantai pegunungan yang panjang dan lembah celah mengalir di tengah laut, yang sekarang dikenal sebagai Mid Atlantic Ridge.

Penemuan ini menjadi bagian penting dari bukti teori lempeng tektonik. Ahli geologi mulai menerima bahwa keretakan ini bisa saja dibentuk oleh robekan konstan secara terpisah dari kerak bumi, sehingga kerak air laut baru untuk muncul.

(Baca pula : Ilmuwan Berhasil Membuat Peta 3-D Gunung Berapi Terbesar di Dunia)

Pada tahun 1965, Tharp yang berusia 45 tahun, diizinkan untuk bergabung dengan ekspedisi untuk mengumpulkan data. Pada tahun 1977, ia dan Heezen, bekerja sama dengan pelukis Austria Heinrich Berann, menerbitkan peta seluruh dasar laut, yang terlihat hingga hari ini di Perpustakaan Kongres di Washington DC